Israel Bombardir Menara Al-Jalaa di Gaza yang Tampung Kantor Berita AP dan Al Jazeera

16 Mei 2021, 11:03 WIB
Menara al-Jalaa yang menampung kantor Al Jazeera dan The Associated Press runtuh setelah terkena rudal Israel di Kota Gaza. /Mohammed Salem/Reuters

PR BEKASI - Israel menghancurkan gedung 12 lantai di Gaza yang menampung kantor berita Associated Press yang berbasis di AS dan kantor berita lainnya pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Sedangkan, Gedung al-Jalaa di Kota Gaza, yang juga menampung kantor penyiar Al Jazeera yang berbasis di Qatar telah mengimbau pekerjanya untuk keluar, hal itu dilakukan setelah pemilik gedung menerima peringatan lanjutan tentang serangan yang akan datang.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, seorang jurnalis Palestina terluka dalam serangan itu, puing-puing serta pecahan peluru terbang puluhan meter jauhnya.

Baca Juga: Viral! Warga Bekasi Pamer Tangan Belang usai Silaturahmi, Warganet: Kudu Impor Awan dari Bogor Kayaknya

Militer Israel mengatakan "jet tempurnya menghantam gedung bertingkat yang berisi aset militer milik kantor intelijen organisasi teror Hamas".

Militer Israel juga menyebut kalau pihaknya telah memberikan peringatan dini kepada warga sipil di dalam gedung untuk keluar.

Presiden dan CEO AP Gary Pruitt mengaku kaget adanya ancaman tersebut. Dia mengatakan belasan jurnalis AP dan pekerja lepas yang berada di gedung itu dan telah dievakuasi tepat waktu.

Baca Juga: Viral! Puan Maharani Salat Berjamaah Sejajar dengan Lelaki Tanpa Pembatas, Sah atau Tidak Salatnya?

"Kami terkejut dan ngeri bahwa militer Israel akan menargetkan dan menghancurkan gedung yang menampung biro AP dan organisasi berita lainnya di Gaza," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi, hari ini," ucapnya.

Penjabat direktur jenderal Jaringan Media Al Jazeera, Dr Mostefa Souag, menyebut serangan itu "biadab" dan mengatakan Israel harus dimintai pertanggungjawaban.

Baca Juga: Uni Emirat Arab Desak Israel dan Palestina Lakukan Gencatan Senjata dan Mulai Dialog Diplomatik

"Tujuan dari kejahatan keji ini adalah untuk membungkam media dan menyembunyikan pembantaian dan penderitaan rakyat Gaza yang tak terhitung jumlahnya," katanya dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus menepis anggapan bahwa Israel berusaha membungkam media. "Itu benar-benar salah, media bukanlah sasarannya," katanya kepada Reuters.

Conricus menyebut gedung itu sebagai sasaran militer yang sah, dengan mengatakan gedung itu berisi intelijen militer Hamas. Dia mengatakan Hamas mungkin telah menghitung bahwa dengan menempatkan "aset" mereka di dalam gedung dengan kantor media berita di dalamnya "mereka mungkin berharap itu akan membuat mereka aman dari serangan Israel".

Baca Juga: Joe Biden Bela Israel, Warga AS Justru Gelar Aksi Demo Pro-Palestina Secara Serentak

Militer Israel telah menyatakan sebelumnya kalau serangan intens terhadap gedung-gedung di Gaza ditujukan untuk mencapai target yang digunakan oleh Hamas, kelompok Islam yang menjalankan daerah kantong tersebut.

Militan Hamas telah menembakkan lebih dari 2.000 roket ke Israel baru-baru ini. Petugas medis Palestina mengatakan sedikitnya 139 orang, termasuk 39 anak-anak, tewas di Gaza. Israel telah melaporkan sembilan orang tewas, termasuk dua anak.

Diketahui bahwa penghancuran gedung itu terjadi sehari setelah utusan Presiden AS Joe Biden Hady Amr tiba di Israel di tengah upaya diplomatik untuk memulihkan ketegangan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler