ISIS Ledakkan Bom Saat Salat Jumat Berlangsung di Masjid Afganistan, Belasan Orang Dilaporkan Tewas

17 Mei 2021, 12:05 WIB
Ilustrasi ledakan bom. ISIS ledakkan bom pada saat salat Jumat berlangsung di masjid Afganistan. Atas peristiwa tersebut, dilaporkan belasan orang tewas. /Pixabay.com/PDPhotos


PR BEKASI - Afganistan kembali menyita perhatian publik dunia baru-baru ini.

Pasalnya saat pelaksanaan salat Jumat anggota ISIS ledakkan bom di dalam masjid.

Akibat pengeboman tersrbut, 12 orang dilaporkan tewas dan 15 orang lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa tersebut dikecam oleh warga Afganistan, lantaran para korban tengah menjalankan ibadah.

Baca Juga: Menentang Keras ISIS, Ulama Senior Kongo Dibunuh saat Pimpin Salat Tarawih

Sementara itu, ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pihak ISIS mengungkapkan hal itu pada Sabtu lalu melalui kantor berita Nasheer di Telegram, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 17 Mei 2021.

Diketahui bahwa peristiwa pengeboman tersebut terjadi pada saat pemerintah Afganistan dan kelompok Taliban tengah melakukan gencatan senjata dalam rangka menghormati Idul Fitri.

Ferdous Faramarz, juru bicara polisi Kabul, mengatakan Imam masjid termasuk di antara 12 orang yang tewas dalam ledakan di distrik ibu kota Shakar Dara itu.

Baca Juga: KKB Papua Dikategorikan Teroris, Natalius Pigai: Ini Kemenangan Taliban-ISIS, Tanda-tanda Indonesia Bubar

Ledakan itu terjadi kurang dari sepekan setelah ledakan di sebuah sekolah menewaskan 80 orang, kebanyakan dari mereka adalah siswi dari etnis minoritas Muslim Syiah Hazara.

Taliban juga mengecam serangan tersebut dan tidak ada yang mengaku bertanggung jawab.

Di sisi lain, para pejabat AS percaya serangan terhadap sekolah itu mungkin merupakan ulah kelompok militan saingan seperti ISIS.

Kelompok-kelompok semacam itu belum menandatangani soal kesepakatan gencatan senjata.

Baca Juga: Munarman Hadir di Baiat ISIS, Kapitra Ampera: Harusnya Dia Lapor Polisi dan Dia Wajib Melaporkan Itu

Kekerasan, termasuk serangan terhadap warga sipil, telah meningkat di Afganistan bahkan ketika AS telah memulai operasi untuk menarik semua pasukannya yang tersisa selama empat bulan ke depan.

Sejauh ini belum ada laporan penting tentang pertempuran langsung antara pasukan pemerintah dan Taliban selama gencatan senjata liburan, yang dimulai pada Kamis.

Namun, pemboman pinggir jalan terus berlanjut dengan sedikitnya 11 warga sipil dilaporkan tewas dan 13 luka-luka dalam empat pemboman pada hari Kamis.

Pemerintah Afganistan dan Taliban telah mengadakan pembicaraan politik untuk mencoba mengakhiri konflik mereka ketika AS menarik tentaranya setelah 20 tahun.

Baca Juga: Tegaskan Munarman Tak Tahu-menahu Soal Baiat ISIS, Aziz Yanuar: Kalau Tahu, Saya Yakin Beliau Akan Menolak

Kedua belah pihak dalam pembicaraan itu menuduh pihak lain memprovokasi dan gagal menghentikan serangan terhadap warga sipil.

"Serangan hari ini terhadap sebuah masjid di distrik Shakar Dara di Kabul selama salat Jumat sepenuhnya menentang gagasan Idul Fitri sebagai hari libur keluarga yang dirayakan dengan damai," kata misi Uni Eropa di Afganistan di Twitter.

Akan tetapi, terkait adanya tuduhan provikasi itu hingga kini belum terbukti adanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler