Israel Kini Gempur Palestina Melalui Jalur Darat dan Laut, Warga Diminta Tak Berkerumun Jika Ingin Tetap Hidup

20 Mei 2021, 19:33 WIB
Israel menggempur warga Palestina di jalur Gaza, tidak hanya lewat udara tetapi juga jalur darat dan laut /nationalinterest

PR BEKASI - Relawan International Networking for Humanitarian (INH) sekaligus WNI di Gaza, Muhammad Husein mengabarkan kondisi warga Palestina di Gaza yang saat ini mengkhawatirkan akibat terus-menerus digempur oleh Israel.

Husein mengatakan, tak hanya melalui jalur udara, kini militer Israel menggempur warga Palestina di Gaza melalui jalur darat dan laut juga.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube tvOneNews, Kamis, 20 Mei 2021, Husein mengabarkan bahwa hingga saat ini, genap 10 hari sejak Israel menyerang Gaza pertama kali, 228 warga Palestina telah meninggal dunia.

Baca Juga: Selebrasi Gol Tomer Hemed Tua Kecaman karena Dianggap Dukung Israel

64 di antaranya adalah anak-anak dan lebih dari 1.600 orang mengalami luka-luka.

Berdasarkan hasil pantauannya, bantuan internasional yang resmi diberikan pemerintahan yang saat ini baru diterima Gaza adalah dari Mesir.

"Berupa 64 ton obat-obatan dan kebutuhan medis serta US$5 juta untuk logistik dan konstruksi bangunan," kata Husein.

Selain itu, sambung Husein, belum ada lagi kabar terkait masuknya bantuan dari negara asing lain. Namun, untuk lembaga-lembaga nirlaba (NGO), menurutnya, sudah banyak yang masuk.

Baca Juga: Demonstran Michigan Akui Menyesal Telah Memilih Joe Biden, Dinilai Dukung Kekerasan Israel Terhadap Palestina 

Dia pun kemudian menjelaskan bahwa saat ini terdapat instruksi-instruksi khusus dari pemerintahan Palestina untuk warganya di Gaza agar tetap bisa bertahan hidup.

"Instruksi jelas ada, seperti tidak membuat kerumunan  karena memang pesawat Israel ini lebih senang menargetkan orang-orang yang sedang berkerumun," ujar Husein.

Warga Palestina juga, kata Husein, diminta untuk tidak menerima panggilan dari nomor asing karena bisa jadi adalah upaya intelijen Israel untuk mendapatkan titik koordinat untuk melancarkan serangan mereka.

"Juga untuk tidak menerima panggilan-panggilan dari nomor asing karena pihak intelijen Israel juga banyak berusaha untuk menentukan dan menemukan titik-titik para pejuang dengan menghubungi nomor-nomor warga," ucapnya.

Baca Juga: Demonstran Michigan Akui Menyesal Telah Memilih Joe Biden, Dinilai Dukung Kekerasan Israel Terhadap Palestina

"Dan juga diminta untuk tidak keluar rumah serta tidak beraktivitas terlalu jauh dari tempat tinggal," sambungnya.

Husein kemudian menjelaskan bahwa belakangan Israel tak hanya gencar melakukan serangan udara dengan pesawat jet F-16 mereka tetapi militer Israel juga kini melancarkan serangan melalui darat dan laut.

"Iya di awal-awal serangan itu mayoritas serangan udara, namun sejak tiga hari terakhir ini serangan-serangan dari darat dan laut pun sangat masif, tidak berhenti sama sekali," ucapnya.

"Terutama serangan artileri darat dari perbatasan timur, bahkan serangan laut pun dari kemarin sampai sekarang benar-benar masif sekali," kata Husein menambahkan.

Baca Juga: Kirimkan Surat, Karyawan Yahudi di Google Minta CEO Sundar Pichai Kutuk Serangan Israel ke Palestina

Dia lalu menceritakan pengalamannya dalam melakukan bantuan kemanusiaan yang belakangan terhenti akibat serangan Israel dari laut.

"Saya yang biasanya bisa punya akses ke Gaza karena saya harus melalui jalur laut untuk ke wilayah kota, namun sejak kemarin saya tidak bisa bergerak karena serangan-serangan patroli armada laut di wilayah-wilayah pantai," tuturnya.

"Ini benar-benar sangat masif sehingga seluruh warga yang tinggal di sekitar pantai itu dievakuasi ke arah timur untuk menjauhi serangan dari armada laut yang semakin intens," tutup Husein.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler