PR BEKASI – Melalui rilis resmi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengatakan bahwa dampak serangan Israel terhadap Palestina sangat memprihatinkan.
Terutama bagi kebutuhan sehari-hari warga Palestina, khususnya pasokan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Yakni dimana sekira 800.000 orang di Gaza tidak memiliki akses reguler terhadap air bersih perpipaan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Arabiya pada Minggu, 23 Mei 2021.
Hal tersebut dikarenakan hampir 50 persen jaringan air rusak dalam penggerebekan baru-baru ini oleh Israel.
Mengutip dari pekerjaan umum dan kementerian perumahan Gaza, kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan banyak sekali rumah yang rusak.
Di mana hampir 17.000 unit perumahan dan komersial telah rusak atau hancur dalam serangan 11 hari itu.
Hal tersebut termasuk di dalamnya 769 unit rumah dan komersial yang telah menjadi tidak layak huni.
Jadi, sedikitnya ada 1.042 unit di sekitar 258 bangunan yang telah hancur akibat serangan oleh Zionis Israel.
Baca Juga: Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata, PBB hingga Mesir Janji Tak Akan Lepas Tangan
Tidak ketinggalan juga ada 14.538 unit lainnya yang mengalami kerusakan ringan akibat serangan tersebut.
Diketahui bersama, gencatan senjata mulai berlaku Jumat setelah serangan 11 hari yang menewaskan lebih dari 250 orang.
Korban-korban tersebut sejatinya sebagian besar adalah warga Palestina dan hal itu pun membawa kehancuran luas ke Jalur Gaza yang sudah miskin.
PBB pun mengatakan 53 fasilitas pendidikan, enam rumah sakit dan 11 pusat perawatan kesehatan dasar telah rusak sejak 10 Mei 2021 lalu.
Baca Juga: Heboh! Gencar Dukung Palestina, Indonesia Malah Tolak Resolusi Pencegahan Genosida dalam Sidang PBB
Ditambah lagi dengan satu pusat kesehatan rusak parah, sementara satu rumah sakit tidak beroperasi karena kekurangan listrik.
Hal yang memprihatinkan lain adalah sekolah di Gaza tetap ditutup, mempengaruhi hampir 600.000 anak.***