Kelompok Muslim di Austria Kecam hingga Gugat Peluncuran Peta Nasional Islam, Dinilai Rentan Penyalahgunaan

31 Mei 2021, 16:50 WIB
Ilustrasi masjid di Austria. Kelompok Muslim di Austria mengecam adanya peluncuran peta nasional Islam di negara tersebut lantaran rentan penyalahgunaan. /Reuters/Heinz-Peter Bader/

 

PR BEKASI - Peta Nasional Islam diluncurkan di Austria. Hal tersebut mendapat kecaman dari kelompok Muslim yang berada di Austria.

Mereka mengecam peluncuran Peta Nasional Islam itu lantaran dinilai berpotensi merugikan dan membahayakan umat Muslim di sana.

Dalam peta tersebut diketahui bahwa memuat informasi lebih dari 620 masjid dan lembaga.

Selanjutnya memuat juga soal pejabat serta kemungkinan koneksi mereka di luar negeri.

Baca Juga: Dokter di Austria Salah Amputasi Kaki Pasien Gegara Salah Cantumkan Operasi

Selanjutnya, mereka menilai bahwa informasi di peta tersebut rentan disalahgunakan.

Yakni oleh orang-orang yang membenci agama Islam untuk melakukan kekerasan.

Atas gal tersebut, pemuda Muslim Austria akhirnya mengajukan gugatan terhadap pemerintah Kanselir Sebastian Kurz terkait peta itu.

"Penerbitan semua nama, fungsi, dan alamat lembaga-lembaga muslim telah melewati batas yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata kelompok itu, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, pada Senin, 31 Mei 2021.

Baca Juga: Austria Pasang Bendera Israel di Kantor Negara, Politikus Muda Ini Dipecat Gara-gara Unggahan Pro-Palestina

Hal itu pun tak luput dari sorotan Kelompok Komunitas Agama Islam di Austria (IGGOE).

Mereka memperingatkan agar tidak menstigmatisasi semua Muslim yang tinggal di Austria sebagai potensi bahaya bagi masyarakat dan tatanan hukum demokratis di negara itu.

"Kampanye ini memicu rasisme dan mengekspos warga muslim pada risiko keamanan besar-besaran," kata IGGOE.

Seperti diketahui, Menteri Integrasi, Susanne Raab meluncurkan situs Peta Nasional Islam ini pada Kamis lalu.

Baca Juga: Kibarkan Bendera Israel di Atap Gedung di Tengah Gesekan dengan Palestina, Austria Dikecam Pejabat Turki

Menurutnya, peta itu tidak ditujukan untuk mencurigai umat Islam secara umum.

"Tujuannya untuk melawan ideologi politik, bukan agama," kata dia.

Sementara itu, laporan serangan anti-Muslim di Austria meningkat sejak serangan mematikan di Wina pada November lalu.

Peta tersebut telah meningkatkan ketegangan antara Partai Rakyat Austria yang konservatif di Kurz dan mitra koalisinya, Partai Hijau.

Juru bicara Partai Hijau Austria untuk integrasi dan keragaman, Faika El-Nagashi menulis di Twitter pada Kamis lalu bahwa tidak ada anggota partai yang terlibat di dalamnya atau diberitahu sebelumnya.

Menurutnya, proyek tersebut bertentangan dengan kebijakan integrasi dan dialog yang seharusnya terlihat.

Namun, hingga saat ini hal tersebut masih menjadi perbincangan dan menuai kontroversi di negara tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler