Baru Beberapa Hari Menjadi PM Israel, Naftali Bennet Langsung Perintahkan Serangan Udara ke Jalur Gaza

16 Juni 2021, 10:30 WIB
Naftali Bennett langsung perintahkan serangan udara ke Jalur Gaza, Palestina baru beberapa hari menjadi PM Israel. /MSDR News


PR BEKASI – Baru beberapa hari menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Israel, Naftali Bennett telah memerintahkan pasukannya untuk melakukan serangan udara terhadap pertahanan pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza.

Serangan udara pertama yang dilakukan oleh Angkatan Udara Israel setelah Benjamin Netanyahu turun dari jabatannya tersebut terjadi pada Rabu, 16 Juni 2021 dini hari.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku serangan udara tersebut sebagai respon terhadap serangan bom balon ke wilayah Israel Selatan yang diduga dilakukan oleh Hamas.

“Kami menyerang benteng pertahanan Hamas dan siap untuk semua skenario, termasuk pertempuran baru dalam menghadapi aksi teroris lanjutan yang berasal dari Jalur Gaza,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Rabu, 16 Juni 2021.

Baca Juga: Serangan Israel di Gaza Dijuluki 'Neraka', Euro-Med Beberkan Bukti Pelanggaran HAM Terhadap Warga Palestina

Pemadam kebakaran Israel melaporkan bahwa serangan bom balon tersebut enyebabkan 20 kebakaran di lapangan terbuka di pemukiman Yahudi di dekat perbatasan Jalur Gaza.

Sampai artikel ini dibuat masih belum diketahui apakan ada korban jiwa dari pihak Palestina di Jalur Gaza menyusul serangan udara tersebut.

Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa serangan udara itu menargetkan setidaknya satu situs di timur kota selatan Khan Younes.

Seorang juru bicara Hamas, membenarkan serangan Israel dan mengatakan bahwa Palestina akan terus mengejar perlawanan berani mereka dan membela hak-hak mereka dan situs suci di Yerusalem.

Baca Juga: Agresi Militer Israel di Gaza Tewaskan 65 Anak-anak Palestina, HAM PBB: Itu Mungkin Kejahatan Perang

Serangan udara menandai gejolak besar pertama antara Israel dan Jalur Gaza sejak gencatan senjata pada 21 Mei 2021 mengakhiri serangan sebelas hari Israel di wilayah itu.

Menurut laporan pihak berwenang Jalur Gaza, pertempuran tersebut menewaskan 256 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak.

Sementara itu, di pihak lain ua 12 di Israel juga tewas oleh roket yang ditembakkan dari daerah kantong itu.

Serangan udara ini juga merupakan yang pertama kalinya sejak Perdana Menteri Israel yang baru, Naftali Bennett terpilih pada Minggu, 13 Juni 2021 lali.

Baca Juga: Benjamin Netanyahu Meradang PBB Akan Selidiki Serangan Israel ke Gaza: Ini Contoh Obsesi Anti Israel

Pada Senin, 14 Juni 2021, Naftali Bennett langsung mengeluarkan kebijakan kontroversial dengan memperbolehkan kelompok orang Israel melakukan pawai yang bersifat provokatif dengan melalui Yerusalem Timur yang diduduki.

Ratusan warga Palestina di Jalur Gaza memprotes Pawai Bendera pada Selasa, 15 Juni 2021 yang menandai ulang tahun pendudukan Israel tahun 1967 di bagian timur kota itu.

Unjuk rasa itu terjadi saat ketegangan tetap tinggi atas rencana penggusuran paksa Israel terhadap keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.

Sebelum pawai, polisi Israel secara paksa memindahkan puluhan warga Palestina dari luar Gerbang Damaskus Kota Tua.

Sedikitnya 17 warga Palestina ditangkap dan 33 lainnya terluka saat polisi Israel menembakkan granat kejut di daerah sekitar Gerbang Damaskus.

Ratusan ultranasionalis Yahudi yang berpartisipasi dalam pawai terdengar meneriakkan "Matilah orang Arab" dalam bahasa Ibrani.

Mereka juga menyanyikan lagu anti-Palestina lainnya, mereka berteriak, “Semoga desamu terbakar.”***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler