Palestina Terpaksa Batalkan Pemesanan Vaksin Covid-19 dari Israel, Sejumlah Dosis Kedapatan Kadaluarsa

19 Juni 2021, 10:45 WIB
Ilustrasi/Otoritas Palestina terpaksa membatalkan pemesanan vaksin Covid-19 yang tengah dibutuhkan saat ini lantaran sejumlah dosis kadaluarsa. /pixabay.com/HakanGERMAN



PR BEKASI - Vaksin Covid-19 tengah dibutuhkan di sejumlah negara di dunia.

Selanjutnya, vaksin Covid-19 juga tengah dibutuhkan di Palestina saat ini.

Namun, Otoritas Palestina membatalkan pemesanan vaksin Covid-19 yang nyaris kadaluarsa dari Israel.

Dilaporkan bahwa Palestina mendapati vaksin Covid-19 yang hendak diberikan memiliki tanggal kadaluarsa lebih awal dibanding kesepakatan.

Baca Juga: Palestina Jelaskan Alasan Batalkan Terima 1 Juta Dosis Vaksin Pfizer dari Israel

Menurut kesepakatan yang diteken dengan Israel, Palestina akan mendapatkan 1.4 juta dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech yang kadaluarsa di bulan Agustus 2021 mendatang.

Sebagai gantinya, Palestina akan memberikan dosis yang mereka miliki dengan jumlah sama begitu supplai baru tiba di semester kedua nanti.

"Mereka bilang tanggal kadaluarsanya berada di bulan Juli atau Agustus di mana memberi kami cukup waktu untuk menggunakannya," kata Menteri Kesehatan Palestina, Mai Alkaila, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 19 Juni 2021.

"Ternyata, dosis yang kami terima akan kadaluarsa Juni ini. Tidak akan sempat untuk menggunakannya," kata Mai Alkaila, melanjutkan.

Baca Juga: Israel Kembali Lancarkan Serangan ke Palestina, Kedua Kalinya Ingkari Gencatan Senjata

Alkaila juga mengungkapkan bahwa sejauh ini pihaknya sudah menerima 90 ribu dosis dari Israel.

Dosis tersebut, menurutnya, tidak akan digunakan sedikitpun dan langsung dikembalikan ke Israel.

Sementara itu, PM Naftali Bennett dari Israel tidak memberikan respon apapun soal pembatalan itu.

Namun, ketika kesepakatan diteken, administrasinya mengatakan vaksin yang diberikan sudah disetujui bisa dipakai untuk vaksinasi di Tepi Barat dan Gaza.

Baca Juga: Bunuh Warga Palestina Penderita Autisme dengan Membabi Buta, Polisi Israel Didakwa Bersalah

Salah seorang pejabat Israel, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan masalah vaksinasi di Tepi Barat dan Gaza sejatinya adalah urusan Palestina seluruhnya.

Oleh karenanya, menurut ia, tidak bisa Palestina menuntut banyak dari Israel, termasuk masalah ketersediaan vaksin Covid-19.

Sebagai catatan, Israel adalah salah satu negara tercepat dalam melakukan vaksinasi Covid-19. Per berita ini ditulis, 55 persen penduduknya sudah divaksin penuh.

Angka itu akan bertambah seiring dengan dimulainya vaksinasi terhadap remaja berusia 12-15 tahun.

Baca Juga: Serius Tanggapi Covid-19 yang Kembali Tinggi, Pemkab Bekasi Lakukan Beberapa Langkah Strategis Berikut

Di Palestina, angkanya lebih kecil. Khusus Tepi Barat dan Gaza, baru 30 persen penduduk mereka yang sudah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.

Masih kecilnya angka, salah satunya, dipengaruhi keengganan warga untuk divaksin. Survei dari Pusat Kebijakan dan Riset Survei Palestina menyebut hanya 40 persen warga yang mau divaksin.

Sejauh ini, Palestina sudah menerima vaksin dari Israel, Rusia, China, Uni Emirat Arab, dan COVAX. Warga Palestina berharap Israel lebih berperan membantu pengadaan vaksin Covid-19 untuk mereka.

Otoritas Palestina hingga saat ini belum menjelaskan rencana apa yang akan dilakukan seiring menunggu vaksin Covid-19 yang bisa digunakan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler