Thailand Dukung Rencana Campuran Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac-AstraZeneca

14 Juli 2021, 08:30 WIB
Ahli virologi sekaligus penasihat Thailand mendukung rencana campuran dosis vaksin Covid-19 Sinovac dan AstraZeneca. /Reuters/Athit Perawongmetha

 

PR BEKASI - Seorang ahli virologi dan penasihat pemerintah Thailand mengesahkan rencana untuk mencampur dosis vaksin AstraZeneca (AZN.L) dan Sinovac (SVA.O).

Di tengah kegelisahan publik tentang penggunaan kedua vaksin tersebut karena sebagian besar strateginya yang belum teruji.

Meskipun hingga kini belum ada penelitian yang dirilis secara khusus tentang pencampuran antara vaksin AstraZeneca dan Sinovac.

Namun, banyak negara yang mencari pendekatan mix-and-match untuk lebih melindungi dari varian Delta, termasuk Thailand dan Vietnam.

Baca Juga: Ratusan Nakes Thailand Terinfeksi Covid-19 meskipun Telah Terima Vaksin Sinovac

Pada konferensi pers kementerian kesehatan, Yong Poovorawan, seorang ahli virologi di Universitas Chulalongkorn, mengatakan bahwa 1.200 orang di Thailand telah menerima kombinasi vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

"Tidak ada efek samping yang parah, yang menunjukkan bahwa itu aman untuk penggunaan nyata," kata Yong, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Rabu, 14 Juli 2021.

Yong mengatakan bahwa hasil awal dari penelitiannya pada 40 subjek menunjukkan suntikan vaksin Sinovac yang tidak aktif.

Kemudian diikuti oleh salah satu vaksin vektor virus AstraZeneca, dengan menghasilkan penumpukan antibodi yang serupa dengan penerima dua dosis suntikan AstraZeneca.

Baca Juga: Kemanjuran Vaksin Sinovac Diragukan, Tenaga Medis di Indonesia dan Thailand Akan Dapat Suntikan Ketiga?

Thailand telah mengumumkan bahwa kombinasi antara vaksin AstraZeneca dan Sinovac akan diadopsi. Tetapi beberapa kritikus menyebut bahwa hal itu berisiko.

"Orang Thailand bukan subjek tes," kata Rewat Wisutwet selaku dokter dan anggota parlemen dari Partai Seri Ruam Thai.

Di Provinsi Nonthaburi tawaran di media sosial Facebook oleh otoritas kesehatan yang mengatakan bahwa 20.000 orang untuk menerima campuran Sinovac-AstraZeneca menarik hampir 700 komentar yang sebagian besar kritis.

"Saya bukan tikus lab," komentar warga Thailand.

Baca Juga: Kpopers Thailand Kompak Bantu Supir Tuk Tuk dengan Pasang Iklan di Bodi Kendaraan

"Ini seperti bermain dengan nyawa orang," kata yang lain.

"Jika dosis pertama adalah Sinovac, tolong batalkan," komentar yang lainnya.

Sedangkan dari pihak Sinovac sendiri tidak menanggapi rencana Thailand, sementara AstraZeneca mengatakan bahwa kebijakan vaksin harus diputuskan oleh masing-masing negara.

Thailand telah menderita wabah Covid-19 dan pihak berwenang menyetujui penggunaan alat uji mandiri antigen cepat di rumah, karena fasilitas perawatan dan pengujian di ibu kotanya berada di bawah tekanan.

Hal ini juga telah memberikan lampu hijau untuk melakukan isolasi di rumah untuk kasus tanpa gejala atau gejala ringan.

Thailand mencatat 8.685 infeksi dan 56 kematian pada Selasa, di antara 353.712 kasus dan 2.847 kematian secara keseluruhan, sebagian besar tercatat dalam tiga bulan terakhir.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler