China Resmi Larang Les di Luar Jam Sekolah jika demi Cari Keuntungan

25 Juli 2021, 15:31 WIB
Pemerintah China resmi melarang les di luar jam sekolah jika untuk mencari keuntungan atau meringankan beban keuangan keluarga. /REUTERS/

PR BEKASI - China dilaporkan resmi melarang les di luar jam sekolah jika untuk mencari keuntungan atau meringankan beban keuangan keluarga yang telah berkontribusi pada tingkat kelahiran yang rendah.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Sabah pada Minggu, 25 Juli 2021, kabar tersebut dilaporkan oleh kantor berita Xinhua pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Berita tersebut mengkonfirmasi tindakan yang terkandung dalam dokumen pemerintah China yang beredar luas dan diverifikasi oleh Reuters.

Baca Juga: Belum Usai Covid-19, Kali Ini Muncul Virus Monkey B yang Mematikan dari China

Berita tersebut telah mengirimkan gelombang kejutan melalui sektor pendidikan swasta China yang luas, memukul harga saham penyedia.

Menurut Xinhua bahwa investasi asing di sektor ini akan dilarang berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh Dewan Negara China.

Sementara lembaga bimbingan belajar berbasis kurikulum akan dilarang mengumpulkan uang melalui pencatatan atau kegiatan terkait modal lainnya.

Baca Juga: Tak Masukkan Taiwan dan Laut Natuna Utara sebagai Wilayahnya dalam Peta, China Kecam Media AS

Kemudian untuk perusahaan yang terdaftar tidak akan diizinkan untuk berinvestasi di lembaga tersebut.

Xinhua mengatakan bahwa kebijakan tersebut secara signifikan bertujuan untuk mengurangi beban keuangan yang dihadapi oleh siswa dan keluarga dalam waktu tiga tahun.

Larangan tersebut mengancam akan menghancurkan industri les privat China senilai $120 miliar atau setara dengan Rp1 kuadriliun.

Baca Juga: Demi Bisa Main Game Online, Bocah 14 Tahun di China Laporkan Ayahnya Atas Tuduhan 'Pekerja Anak Ilegal'

Selain itu juga dapat memicu aksi jual besar-besaran di saham perusahaan bimbingan belajar.

Di antaranya termasuk perusahaan New Oriental Education & Technology Group dan Koolearn Technology Holding Ltd.

Sedangkan untuk sektor pendidikan nirlaba China yang telah berada di bawah pengawasan sebagai bagian dari dorongan Beijing.

Baca Juga: Xi Jinping Kunjungi Tibet, Pertama Kali Sejak Menjabat Sebagai Presiden China

Pengawasan tersebut untuk mengurangi tekanan pada anak-anak sekolah dan mengurangi beban biaya pada orang tua.

Sementara untuk mahasiswa di provinsi dan kota di seluruh China akan kembali ke kampus mereka selama liburan musim panas tahun ini, namun tidak mengikuti kelas.

Kemudian untuk sekolah dasar Beijing menawarkan layanan penitipan anak untuk siswa dari tujuh sekolah terdekat.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler