Ibu Kota Kabul Jatuh ke Tangan Taliban, Diplomat Asing di Afghanistan Panik dan ketakutan

16 Agustus 2021, 08:42 WIB
Keberhasilan Taliban dalam merebut ibu kota Kabul dari pasukan pemerintah Afghanistan telah membuat diplomat asing di negara tersebut diserang kepanikan luar biasa. /Al Jazeera

PR BEKASI – Keberhasilan Taliban dalam merebut Kabul dari pasukan pemerintah Afghanistan telah membuat para diplomat asing di negara tersebut diserang kepanikan luar biasa.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kabul mengatakan, dalam peringatan keamanan bahwa situasi keamanan di ibu kota Afghanistan berubah dengan cepat, termasuk di bandara ketika terdapat adanya laporan tembakan.

“Ada laporan bandara terbakar, oleh karena itu, kami menginstruksikan warga AS untuk berlindung di tempat,” menurut pernyataan Kedutaan Besar AS, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Senin, 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Tembak Manajer Radio dan dan Culik Seorang Jurnalis, Aksi Taliban di Afghanistan Semakin Menjadi-jadi 

Sementara itu, pemerintah Nepal telah menyerukan untuk melakukan evakuasi pada sekitar 1.500 warga Nepal yang bekerja sebagai staf keamanan di kedutaan besar dan kelompok bantuan internasional di Afghanistan.

Tak hanya itu, pemerintah Nepal juga dilaporkan telah membentuk panel untuk menentukan jumlah pasti orang Nepal yang bekerja di Kabul dan di tempat lain di Afghanistan.

"Kami telah secara resmi menulis surat kepada kedutaan yang meminta mereka untuk evakuasi. Pemerintah juga akan mengatur evakuasi mereka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Nepal Sewa Lamsal.

Baca Juga: Musni Umar Dituduh Dukung Taliban, Netizen: Ayo Angkat Koper, Kamu Cocok Tinggal di Afghanistan 

Negara lain yang juga berencana mengevakuasi warga negaranya dari Afghanistan adalah Uni Emirat Arab (UEA).

Selain mengevakuasi warganya sendiri, UEA juga sedang berupaya memfasilitasi evakuasi staf diplomatik asing negara lain dari Afghanistan melalui bandara di negara Teluk Arab.

“Kami akan membantu negara lain dalam mengevakuasi warganya dari Afghanistan. Negara-negara tersebut diantaranya AS, Prancis, Inggris, Jerman, Kanada, Mesir, Australia, dan Uni Eropa,” kata laporan Kementerian Luar Negeri UEA.

Baca Juga: Antisipasi Serangan Taliban, AS dan Inggris Kirim Ribuan Tentara Evakuasi Staf Kedubes di Afghanistan 

Sementara itu, Prancis telah memindahkan kedutaan besarnya ke dekat Bandara Kabul untuk lebih mudah melakukan evakuasi bilamana sesuatu yang buruk terjadi.

“Kedutaan besar akan tetap beroperasi untuk evakuasi semua warga negara Prancis yang mungkin masih berada di negara itu,” kata Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian.

Terakhir, ada Spanyol yang juga berencana untuk mengevakuasi warganya untuk segera meninggalkan Afghanistan secara cepat.

Sebelumnya, Taliban telah menduduki istana presiden Afghanistan setelah berhasil merebut ibu kota Kabul pada malam tadi.

Baca Juga: Taliban Berhasil Kuasai Ibu Kota Kabul setelah Presiden Kabur, Riwayat Republik Islam Afghanistan Tamat 

Kejadian tersebut diketahui terjadi hanya beberapa jam setelah presiden Afghanistan, Ashraf Ghani yang didukung oleh negara barat meninggalkan Afghanistan untuk menyelamatkan diri.

Kepergian Ashraf Ghani dari negara itu telah membuat banyak orang di negara itu merasa marah dan bingung.

Dengan jatuhnya Kabul ke tangan Taliban, maka bukan tidak mungkin, bentuk negara Afghanistan akan berubah dari republik menjadi khilafah.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler