Partai Republik Sebut Tangan Joe Biden Berlumuran Darah Usai Serangan Bom Bunuh Diri di Afghanistan

27 Agustus 2021, 07:51 WIB
Partai Republik menuding Presiden Amerika Serikat tidak layak menjadi panglima perang dan tangannya berlumuran darah usai serangan bom bunuh diri di Afghanistan. /Reuters

PR BEKASI - Partai Republik di Kongres Amerika Serikat menuding Presiden Joe Biden setelah serangan bom bunuh diri di Afghanistan.

Para pejabat Amerika Serikat ini menyatakan kalau kejadian bom bunuh diri di Afghanistan ini membuat tangan Joe Biden berlumuran darah.

Dikatakan serangan bom bunuh diri yang mengerikan ini salah satu akibat dari keputusan Joe Biden untuk menarik pasukan Amerika Serikat di Afghanistan.

Baca Juga: Gedung Putih Matikan Mik Joe Biden Saat Jawab Pertanyaan Wartawan Soal Kondisi Afghanistan

Diinformasikan, dua serangan bom bunuh diri yang mengambil nyawa puluhan orang, termasuk 12 prajurit AS terjadi pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Dua ledakan, yang menargetkan kerumunan massa di dekat bandara Kabul, diduga dilakukan oleh ISIS.

Kelompok itu sendiri sudah mengakui salah satu serangan merupakan ulah mereka.

Baca Juga: Pengamat Sebut Joe Biden Presiden Gagal dan Keburukannya Tertutupi oleh Media Anti-Donald Trump

Menurut pejabat AS dan Afghanistan, setidaknya 72 orang tewas dan 158 lainnya terluka.

Ketua Konferensi House GOP Elise Stefanik mengatakan di Twitter kalau Joe Biden berlumuran darah di tangannya.

"Bencana keamanan dan kemanusiaan nasional yang mengerikan ini semata-mata merupakan hasil dari kepemimpinan Joe Biden yang lemah dan tidak kompeten," katanya.

"Dia tidak layak menjadi Panglima," sambungnya.

Baca Juga: Buka Suara Terkait Konflik Dd Afghanistan, Joe Biden: Jadi Evakuasi Tercepat dalam Sejarah Bagi AS

Biden telah dikritik karena menindaklanjuti rencananya untuk sepenuhnya menarik pasukan AS dari Afghanistan meskipun Taliban menguasainya.

Partai Republik Kevin McCarthy menyampaikan bahwa Taliban telah mengambil keuntungan dari ditariknya pasukan AS.

Dia meminta Ketua Nancy Pelosi untuk membawa kembali Kongres ke sesi menjelang batas waktu evakuasi 31 Agustus.

Baca Juga: Joe Biden Bantah Klaim Afghanistan Akan Kembali ke Kondisi Sebelum Invasi AS 2001

"Sehingga kita dapat diberi pengarahan secara menyeluruh oleh Administrasi dan melarang penarikan pasukan kami sampai setiap orang Amerika keluar dengan selamat," ujarnya.

Perwakilan Lisa McClain mengungkapkan Joe Biden telah menyakinkan orang Amerika bahwa Taliban dapat dipercaya untuk mengamankan evakuasi warga dan sekutu mereka.

"Sekarang ada darah di tanganmu," tuturnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Al Arabiya.

Senator Lindsey Graham mendesak pemerintah Biden untuk membangun kembali kehadirannya di Pangkalan Udara Bagram di utara Kabul dan menjalankan penerbangan evakuasi dari sana.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler