Dibantu Pramugari Turkish Airlaines, Perempuan Afghanistan Melahirkan di Tengah Evakuasi Pengungsi ke Inggris

29 Agustus 2021, 13:18 WIB
Ilustrasi evakuasi pengungsi Afghanistan. Perempuan Afghanistan melahirkan di bantu oleh pramugari Turkish Airlanes di tengah evakuasi pengungsi ke Inggris. /Reuters

 

PR BEKASI - Evakuasi para pengungsi Afghanistan mulai diberangkatkan pada beberapa waktu lalu.

Suasana tersebut menjadi momentum yang tidak bisa dilupakan oleh para warga Afghanistan yang harus merelakan keluar dari negaranya.

Berbagai peristiwa mengharukan juga terjadi pada momentum tersebut.

Peristiwa pengungsi Afghanistan melahirkan di tengah proses evakuasi dari Bandara Hamid Karzai, Kabul, kembali terjadi.

Setelah sebelumnya terjadi di pesawat militer Amerika Serikat (AS), kali ini terjadi di pesawat sipil yang dipinjamkan Turkish Airlines untuk kepentingan evakuasi.

Baca Juga: Para Pejabat Telah Ditunjuk, Taliban Akan Segera Umumkan Pemerintahan Baru Afghanistan

Dikutip dari kantor berita Reuters, perempuan bernama Soman Noori (26) tersebut melahirkan bayi perempuan di tengah proses evakuasi menuju Inggris, Sabtu, 28 Agustus 2021. Adapun Noori mulai mengalami kontraksi ketika pesawat yang ia tumpangi melintas di zona penerbangan Kuwait.

"Noori dan bayinya, yang dinamai Havva, dalam kondisi sehat," ujar pernyataan pers Turkish Airlines, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 29 Agustus 2021.

Proses melahirkan perempuan Afghanistan tersebut dibantu oleh pramugari Turkish Airlines yang bertugas.

Adapun pesawat yang ditumpangi oleh Noori sempat mendarat sebentar di Kuwait untuk berjaga-jaga sebelum melanjutkan penerbangan ke tujuan akhir, Birmingham, Inggris.

Masih berkaitan dengan Inggris, pesawat militer mereka melakukan penerbangan evakuasi terakhirnya dari Kabul pada Sabtu kemarin.

Baca Juga: Warga Negaranya Ditahan Taliban di Afghanistan, Malaysia Minta Bantuan Lembaga Keamanan Asing

Seperti diketahui bahwa pesawat itu mengangkut personil Militer Inggris yang dua pekan terakhir sudah membantu evakuasi 15 ribu orang.

Penerbangan tersebut sekaligus menegaskan berakhirnya proses evakuasi oleh Militer Inggris di Kabul, Afghanistan.

Mereka pergi tiga hari sebelum deadline proses evakuasi, 31 Agustus 2021. Seperti yang dinyatakan Taliban, selaku penguasa baru Afghanistan, segala proses evakuasi oleh tentara asing harus beres per akhir Agustus.

"Kita patut bangga terhadap pasukan bersenjata kita. Kita juga perlu menyambut mereka yang berhasil diselamatkan dan berduka untuk mereka yang ditinggalkan (di Afghanistan)," ujar Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler