AS Gunakan Drone, Serang Wilayah Timur Afghanistan Usai Belasan Tentaranya Tewas pada Peristiwa Ledakan Bom

30 Agustus 2021, 12:03 WIB
Ilustrasi Bandara Kabul. AS lakukan serangan di wilayah Timur Afghanistan menggunakan drone usai belasan tentaranya tewas dalam ledakan bom. /US AIR FORCE/via REUTERS

 

PR BEKASI - Amerika Serikat (AS) semakin memanas usai belasan tentaranya tewas dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri di Afghanistan beberapa waktu lalu.

Seprti diketahui bahwa sebelaum lendakan bom bunuh diri itu terjadi, sejumlah negara mengirimkan tentaranya untuk membantu melancarkan Evakuasi di Bandara Kabul, Afghanistan.

Namun, kondisi Afghanistan pun dikabarkan semakin memegang usai mendapat ancaman teror dari kelompok radikal Islamic State (ISIS).

Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, sejumlah pihak telah mewanti-wanti agar masyarakat sipil menjauhi Bandara Kabul agar dapat menghindari potensi teror ISIS.

Baca Juga: Jamin Keamanan Evakuasi, AS Putuskan Tak Akan Buka Kedutaan Besar di Afghanistan Setelah 31 Agustus 2021

Selanjutnya, AS meluncurkan serangan ke sebuah kantong persembunyian militan kelompok ISIS di wilayah timur Afghanistan pada Jumat, 27 Agustus 2021 lalu.

Dikabarkan bahwa dalam melancarkan aksi serangan itu, AS menggunakan sebuah drone atau pesawat tanpa awak.

Serangan dilakukan sehari setelah peristiwa bom bunuh diri di luar area Bandara Kabul yang menewaskan 13 tentara AS dan warga sipil Afghanistan.

Tak lama setelah kejadian bom bunuh diri tersebut, Presiden AS Joe Biden bersumpah bahwa pihaknya tidak akan menutup tanggung jawab bagi mereka yang pelaku penyerangan.

Menurut US Central Command, serangan drone AS itu terjadi di provinsi Nangarhar, sebuah wilayah di timur Afghanistan yang berbatasan dengan Pakistan.

Baca Juga: Kekeh Tarik Pasukan AS dari Afghanistan, Joe Biden Disebut Beri Sinyal Fatal soal Kebangkitan China

"Sejumlah indikasi memperlihatkan kalau kami mengenai sasaran. Kami tahu, tidak ada warga sipil yang dirugikan dalam serangan ini," demikian bunyi keterangan Angkatan Bersenjata AS, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 30 Agustus 2021.

Keterangan tersebut tidak menjelaskan apakah target yang dimaksud terkait dengan serangan di luar Bandara Kabul.

Sementara itu sumber di AS menyebut, serangan drone itu menewaskan seorang militan ISIS yang merencanakan serangan-serangan berikutnya.

Sumber tersebut menjelaskan drone diterbangkan dari area Timur Tengah dan melepaskan tembakan ke arah militan tersebut saat dia sedang dalam sebuah kendaraan bersama seseorang yang ada sangkut pautnya dengan ISIS.

Atas peristiwa nahas tersebut, keduanya dilaporkan tewas seketika.

Baca Juga: China Dituduh Halangi AS Selidiki Asal-usul Covid-19, Joe Biden Murka: Dunia Layak Mendapatkan Jawaban

Dalam serangan ganda bom bunuh diri di are Bandara Kabul pada Kamis, 26 Agustus 2021, setidaknya 85 orang tewas.

Dari jumlah itu, dilaporkan ada sebanyak13 adalah tentara AS dan 18 mengalami luka-luka.

Sedangkan tentara AS yang mengalami luka sudah diterbangkan ke Jerman untuk pengobatan lebih lanjut.

Diperkirakan masih ada sekira 5.000 tentara AS yang bertugas di Bandara Kabul untuk mengamankan evakuasi warga negara AS, warga negara Afghanistan yang masuk kelompok rentan dan warga negara lainnya.

Selanjutnya, dikonfirmasi bahwa tentara AS akan angkat kaki dari Afghanistan pada Selasa, 31 Agustus 2021 besok waktu setempat.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler