Rayakan Kepergian Militer AS, Pendukung Taliban Arak Peti Mati Berbndera Amerika

1 September 2021, 10:25 WIB
Sejumlah pendukung Taliban arak peti mati yang dibungkus bendera Amerika Serikat, rayakan kepergian Amerika Serikat dari Afghanistan. /Reuters/ZHMAN.

PR BEKASI - Sejumlah pendukung Taliban merayakan kepergian militer Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan dengan membuat pemakaman tiruan.

Sebuah peti mati yang dibungkus dengan bendera negara Amerika Serikat dan NATO itu diarak di timur kota Khost pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Tidak hanya bendera Amerika Serikat, ternyata peti mati tersebut juga dibungkus dengan bendera Prancis dan Inggris.

Baca Juga: Baru Beberapa Hari Haramkan Musik, Taliban Eksekusi Mati Penyanyi Folk Afghanistan

Pejabat Taliban, Qari Saeed Khosti mengatakan bahwa hari itu merupakan hari kemerdekaan bagi Afghanistan.

"31 Agustus adalah hari kemerdekaan resmi kami. Pada hari ini, pasukan pendudukan Amerika Serikat dan pasukan NATO meninggalkan negara itu (Afghanistan)," tutur Qari Saeed Khosti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters.

Pendukung Taliban merayakan kepergian Amerika Serikat dari Afghanistan sebagai hari kemerdekaan juga menandai berakhirnya perang 20 tahun.

Baca Juga: Minta Pemerintah Waspadai 'Alumni Afghanistan', Pengamat: Masalah Taliban Saat Ini adalah Politisasi Agama

Empat peti mati yang masing-masing dibungkus bendera Amerika Serikat, Prancis, Inggris, NATO diangkat, dan bendera Taliban dikibarkan. Sejumlah perayaan juga dilaporkan terjadi di ibu kota Afghanistan, Kabul.

Selain itu sejumlah anggota Taliban berjalan di bandara Kabul dengan seragam, dan beberapa mengacungkan senapan, beberapa mencoba kacamata canggih night vision, atau sekedar mengukur helikopter bekas Amerika Serikat.

Pasukan militer Amerika Serikat pergi dari Afghanistan tepat satu menit sebelum tengah malam di hari Senin, 30 Agustus 2021 waktu setempat, menggunakan pesawat C-17 dari Bandara Internasional Hamid Karzai.

Baca Juga: Penyanyi Afghanistan Fawad Andarabi Dibunuh Secara Brutal oleh Taliban, sang Anak: Dia Hanya Menghibur Orang

Berakhir pula masa evakuasi 123.000 warga sipil dari Afghanistan yang berlangsung dengan kacau pada dua minggu lalu. Sejumlah warga sipil berebut untuk keluar dari Afghanistan.

Termasuk Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani yang melarikan diri menggunakan helikopter pada 15 Agustus 2021. Meninggal Afghanistan karena untuk menghindari kerusuhan yang akan terjadi.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler