Pulau Paling Utara di Dunia Tak Sengaja Ditemukan Peneliti di Greenland

1 September 2021, 15:45 WIB
Tim peneliti dari Universitas Kopenhagen, Denmark tanpa sengaja telah menemukan sebuah pulau baru di sekitar Kawasan Greenland yang dipercaya sebagai pulau paling utara di dunia. /Corriere

 

PR BEKASI - Para peneliti telah menemukan apa yang diyakini sebagai pulau paling utara di dunia.

Pulau yang belum diberi nama itu ditemukan oleh para ilmuwan dalam sebuah ekspedisi bulan lalu di sekitar Greenland.

Berdasarkan pernyataan dari Morten Rasch yang merupakan pemimpin tim peneliti dari Universitas Kopenhagen, Denmark, pulau tersebut mereka temukan secara tidak sengaja.

Pada awalnya, para peneliti mengira mereka telah mencapai Pulau Oodaaq, yang diketahui memegang gelar pulau paling utara di dunia sebelum ditemukannya pulau baru tersebut.

Baca Juga: Tempat Paling Tak Bernyawa di Dunia Ditemukan Peneliti di Antaratika, Mikroba Pun Tak Ada

“Tetapi, ketika saya memposting foto pulau dan koordinatnya di media sosial, sejumlah pemburu pulau Amerika menjadi gila karena itu ternyata sebuah pulau baru,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Rabu, 1 September 2021.

Pulau Oodaaq sendiri terletak di lepas pantai utara Greenland dan terletak 700 kilometer selatan Kutub Utara.

Sementara itu, pulau baru yang ditemukan terletak 780 meter lebih jauh di utara Pulau Oodaaq.

Temuan itu terjadi sepenuhnya secara tidak sengaja, ketika para peneliti mengunjungi daerah itu untuk mengumpulkan sampel.

Baca Juga: Ilmuwan China: Sangat Tidak Mungkin Para Peneliti Mengotak-atik Virus untuk Ciptakan Mutasi Baru

Pulau kecil tersebut diketahui berukuran kira-kira 30 meter dan memiliki puncak setinggi tiga meter, dan terutama terdiri dari lumpur dan moraine yang merupakan batu dan tanah yang ditinggalkan oleh gletser yang bergerak.

Keberadaan pulau baru tersebut itu terungkap dengan menggeser es di lepas pantai Greenland.

“Itu bisa saja terbentuk setelah badai besar, dan mungkin merupakan "pulau kecil yang berumur pendek." menurut pernyataan Universitas Kopenhagen.

“Tidak ada yang tahu berapa lama itu akan bertahan Pada prinsipnya, itu bisa menghilang begitu badai baru yang kuat melanda,” kata mereka.

Baca Juga: Kabar Baik, WHO akan Uji Tiga Obat Baru untuk Pengobatan Covid-19 dengan Libatkan RIbuan Peneliti

Untuk secara resmi diklasifikasikan sebagai pulau, dan karena itu tunduk pada klaim teritorial, beberapa daratan harus tetap berada di atas permukaan laut pada saat air pasang.

Rene Forsberg, profesor dan kepala geodinamika di Institut Luar Angkasa Nasional Denmark mengatakan pulau yang baru ditemukan tersebut memenuhi kriteria sebuah pulau.

"Pulau ini telah memenuhi semua kriteria untuk disebut sebagai pulau baru. Ini adalah pulau paling utara di dunia," katanya.

Meskipun pulau itu tersingkap oleh bongkahan es yang bergeser, para ilmuwan mengatakan kemunculan pulau itu bukan akibat langsung dari pemanasan global.

Baca Juga: Sistem Cuaca Dunia Bisa Terdampak, Peneliti Ungkap Sirkulasi Arus Utama Samudra Atlantik Akan Runtuh Usai 2100

Beberapa tim peneliti asal Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir telah mencari pulau paling utara di dunia.

Sebuah pulau serupa ditemukan di dekatnya pada tahun 2007 oleh peneliti senior Arktik, Dennis Schmitt.

Para peneliti telah merekomendasikan pulau itu bernama "Qeqertaq Avannarleg", yang berarti pulau paling utara di Greenland.

Rene Forsberg mengatakan daerah utara Greenland, di mana pulau baru ini berada, memiliki beberapa es laut kutub paling tebal di dunia.

Namun, saat ini diketahui ketebalan es laut kutub tersebut hanya mencapai dua hingga tiga meter saja

“Padahal saat pertama kali berkunjung, sebagai bagian dari ekspedisi yang menemukan Pulau Oodaaq pada 1978, tebalnya empat meter,” katanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler