Keluarga Pasukan AS Korban Teror Kabul Berharap Joe Biden Dibakar di Neraka

3 September 2021, 13:27 WIB
Seorang anggota keluarga Pasukan AS yang tewas dalam serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul, Afghanistan beberapa waktu lalu berharap Presiden AS, Joe Biden disiksa di neraka. /REUTERS/Evelyn Hockstein

 

PR BEKASI – Salah seorang dari anggota keluarga pasukan Amerika Serikat (AS) yang tewas dalam serangan teror bom bunuh di Bandara Kabul, Afghanistan dikatakan telah berharap Presiden AS, Joe Biden untuk dibakar di neraka.

Pada Minggu, 29 Agustus 2021, Joe Biden menghadiri upacara di Dover, Delaware untuk pemindahan jenazah secara bermartabat kepada anggota keluarga pasukan AS yang gugur.

Pada upacara tersebut, Joe Biden disambut dengan permusuhan dari beberapa anggota keluarga pasukan AS yang tewas.

Mark Schmitz, ayah dari Kopral Jared Schmitz, mengaku menunjukkan foto putranya kepada Joe Biden.

Baca Juga: Joe Biden Dijuluki Pengecut usai 'Kabur' saat Ditanya soal Afghanistan

Dia kemudian berkata kepada Joe Biden untuk jangan pernah melupakan nama dan wajah anaknya yang tewassebagai korban terror bom bunuh diri di Kabul.

“Jangan pernah lupa nama 12 korban lainnya. Dan luangkan waktu untuk mempelajari cerita mereka,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 3 September 2021.

Berbicara kepada The Washington Post, Schmitz mengklaim Joe Biden membalas, "Saya tahu cerita mereka".

Dia kemudian mengklaim saudara perempuan seorang tentara yang mati berteriak pada Joe Biden berharap Presiden AS tersebut dibakar di neraka setelah menerima jenazah saudara laki-lakinya.

Baca Juga: Tak Hanya Tarik Pasukan dari Afghanistan, Joe Biden Juga Akan Beri Bantuan Dana untuk Taliban

“Saya yakin mendengar perempuan itu berteriak pada Joe Biden ‘saya harap Anda terbakar di neraka! Itu saudaraku!’ atas kematian saudaranya. Saya tidak bisa menyalahkannya untuk itu. Kita semua kehilangan seseorang,” katanya.

Keluarga Kopral Marinir Rylee McCollum, salah satu dari 13 pasukan ASyang tewas, juga berada di Pangkalan Angkatan Udara Dover di hari yang sama saat jenazahnya dikembalikan ke AS.

Meskipun keluarga korban ditawari kesempatan untuk berbicara dengan Joe Biden, hanya jandanya, Jiannah McCollum, yang menerima pertemuan itu.

Salah satu saudara perempuan McCollum, Roice, mengatakan kepada The Post Joe Biden tidak mungkin mengerti dan dia dengan ayahnya tak ingin berbicara dengan Joe Biden.

Baca Juga: Percakapan Ashraf Ghani dan Joe Biden Bocor, Strategi Militer Tak Terwujud hingga Taliban Kuasai Afghanistan

"Anda tidak bisa berlutut di bendera kami dan berpura-pura peduli dengan pasukan kami. Kamu tidak bisa berbuat seburuk yang dia lakukan dan meminta maaf. Ini tidak perlu terjadi, dan setiap kehidupan ada di tangannya,” katanya.

“Ribuan orang Afghanistan yang akan menderita dan disiksa adalah akibat langsung dari ketidakmampuannya,” tambahnya.

Sebelumnya, diketahui serangan teror bom bunuh diri yang dilakukan oleh kelompok militan ISIS-K pada Kamis, 26 Agustus 2021 menewaskan 13 pasukan AS dan sedikitnya 169 warga sipil Afghanistan.

Dalam pernyataan di Gedung Putih pada Selasa, 31 Agustus 2021 Joe Biden bersumpah tidak ada tenggat waktu untuk membantu 100 hingga 200 orang AS yang terdampar dan ribuan warga Afghanistan yang bekerja dengan AS keluar dari Afghanistan.

Dia juga membela keputusannya untuk menarik seluruh pasukan AS keluar dari Afghanistan dan mengatakan perang di Afghanistan sekarang telah berakhir.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler