Militer AS Sebut Serangan Drone di Afghanistan Kesalahan, Pentagon Pertimbangkan untuk Perbaiki Keadaan

19 September 2021, 16:23 WIB
Tempat yang hancur karena serangan drone AS yang tewaskan 10 warga sipil Afghanistan. Militer AS sebut serangan drone yang salah sasaran di Afghanistan adalah kesalahan, Pentagon pertimbangkan untuk perbaiki keadaan. /Reuters/Stringer

 

PR BEKASI - Warga Afghanistan dikejutkan dengan serangan drone atau pesawat tanpa awak, drone tersebut diketahui milik militer Amerika Serikat (AS).

Dalam serangan drone yang disebut salah sasaran itu menewaskan 10 orang dan diantaranya tujug anak-anak.

Atas peristiwa serangan drone tersebut, pihak militer asa meminta maaf pada Jumat, 17 September 2021.

Sejumlah pihak menyayangkan peristiwa serangan drone yang telah memakan korban jiwa tersebut.

Baca Juga: Amerika Serikat Minta Maaf Usai Tewaskan 10 Warga Sipil di Afghanistan: Kesalahan Tragis

Sementara itu, Pentagon sebelumnya mengatakan pada 29 Agustus 2021 lalu, ditujukan untuk menyerang pelaku bom bunuh diri anggota Islamic State (ISIS).

Seperti diketahui bahwa kelompok ISIS sempat menyerang dengan bom bunuh diri di Afghanistan pada beberapa waktu lalu

Selanjutnya, militer AS menyebut serangan itu sebagai sebuah kesalahan yang tragis.

Namun, pejabat tinggi AS menggambarkan serangan tersebut sebagai sebuah hal yang seharusnya dilakukan.

Baca Juga: Murid Perempuan di Afghanistan Terancam Putus Sekolah, Akui Was-was dengan Kebijakan Taliban

Kepala Korps Angkatan Laut AS, Frank McKenzie mengatakan bahwa ketika hendak melancarkan serangan, pihaknya sangat yakin apa yang mereka lakukan akan mencegah terjadinya ancaman pada Angkatan Bersenjata yang bertugas di bandara.

“Investigasi kami menyimpulkan bahwa serangan drone itu adalah sebuah kesalahan yang tragis,” kata McKenzie, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 19 September 2021.

McKenzie menyadari bahwa diantara korban tewas itu ada yang tidak terkait dengan kelompok radikal Islamic State, ISIS-Khorasan atau kelompok yang mengancam tentara AS.

Terkait peristiwa tersebut Pentagon pun telah mempertimbangkan untuk memperbaiki kondisi ini.

Baca Juga: Afghanistan Kekurangan Uang, Taliban Incar Harta Karun Baktria Peninggalan Masa Kuno

Jatuhnya korban warga sipil akibat serangan drone AS ini, telah menimbulkan pertanyaan serangan anti-terorisme ASdi masa mendatang di Afghanistan.

Mengingat pengumpulan data oleh intelijen telah terhenti sejak militer AS ditarik dari Afghanistan pada beberapa waktu lalu.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler