Ingin Terpapar Covid-19 untuk Buktikan Konspirasi, Aktivis Anti-Vaksin Ini Malah Sakit dan Minta Didoakan

22 September 2021, 09:26 WIB
Aktivis anti-vaksin asal AS, Laura Loomer mengaku kesakitan terpapar Covid-19 setelah sebelumnya dirinya dengan angkuhnya berharap terpapar Covid-19 untuk membuktikannya sebagai konspirasi. /YouTube/Laura Loomer

PR BEKASI – Seorang aktivis anti-vaksin asal Amerika Serikat (AS) yang kontroversial harus menelan ludahnya sendiri setelah dirinya selalu menganggap virus Covid-19 sebagai konspirasi.

Pasalnya, saat ini dirinya tengah terpapar oleh Covid-19 dan mengaku sangat kesakitan akibat virus tersebut.

Diketahui, Laura Loomer telah menghabiskan waktunya selama dua tahun masa pandemi ini untuk mempertanyakan kebenaran dari keberadaan virus Covid-19.

Baca Juga: Perawat Anti-Vaksin Asal Jerman Diduga Telah Suntikan Air Garam, Bukannya Vaksin Covid-19 pada 8500 Orang

Wanita 28 tahun asal Florida tersebut juga mengklaim bahwa vaksin itu hanyalah sebuah taktik pemerintah untuk mengendalikan orang.

Pada tahun lalu saat berbicara di hadapan pengikutnya, dengan angkuhnya dirinya berharap untuk terpapar Covid-19 agar dirinya untuk membuktikan bahwa virus mematikan asal Wuhan, China tersebut hanya sebuah konspirasi semata.

Bahkan, Laura Loomer mengatakan bahwa keracunan makanan lebih berbahaya dari virus Covid-19.

Baca Juga: Kecam Kelompok Anti-Vaksin, Joe Biden: Anda Tidak Secerdas yang Saya Kira

"Saya berharap terpapar Covid-19 agar dapat membuktikan bahwa keracunan makanan lebih serius dan mengancam jiwa daripada virus yang dibesar-besarkan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Rabu, 22 September 2021.

Diketahui, Tuhan telah mengabulkan doa dari aktivis anti-vaksin tersebut dan saat ini dirinya dilaporkan tengah terpapar Covid-19.

Bahkan, kasus Covid-19 yang dialami oleh Laura Loomer tersebut dianggap cukup brutal hingga dirinya memohon orang-orang untuk mendoakannya agar segera sembuh dari penyakit tersebut.

Baca Juga: Gandeng Facebook dan Google, Joe Biden Cegah Adanya Misinformasi dari Komunitas Anti-Vaksin

“Kemarin, saya merasa sakit. Saya mengalami demam, menggigil, pilek, sakit tenggorokan, mual dan nyeri tubuh yang parah yang membuat seluruh tubuh saya terasa seperti ditabrak bus,” katanya saat memberitahu 32.000 pengikutnya di Telegram.

“Setelah tidur selama beberapa jam, gejala saya mulai mengingatkan saya bagaimana perasaan saya ketika saya memiliki kasus flu yang buruk bertahun-tahun yang lalu,” tambahnya.

Dalam postingan selanjutnya, dia menceritakan rasa sakit yang dialaminya akibat virus Covid-19 dan meminta para pengikutnya untuk mendoakannya.

Baca Juga: Tegas Tolak Kampanye Anti-Vaksin, PBNU: Percayalah Pemerintah Tidak Akan Mencelakakan Rakyatnya

“Tolong doakan saja saya. Saya bahkan tidak bisa mulai menjelaskan betapa brutalnya rasa sakit dan mual di tubuh yang menyertai Covid-19. Aku sangat kesakitan,” katanya.

Laura Loomer sebelumnya mengatakan bahwa vaksin sangat tidak aman untuk dan menolak untuk mendapatkannya.

Dalam sebuah postingan ekstrem, dia memberi tahu pengikutnya untuk tidak menerima vaksin yang menurutnya merupakan racun.

Baca Juga: Upaya Cegah Berita Hoaks, Facebook Larang Iklan Anti Vaksin COVID-19

"Vaksin Covid-19 ini adalah racun bagi tubuh Anda dan mekanisme kontrol bagi pemerintah federal untuk melacak dan mengawasi Anda," katanya.

Bahkan setelah tertular Covid-19, dia bersikeras bahwa tidak akan mendapatkan vaksin karena dia akan memiliki kekebalan alami.

Padahal, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memastikan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman, efektif, dan memberikan perlindungan terbaik terhadap virus.

Baca Juga: India Protes, Inggris Didesak Cabut Aturan Karantina Covid-19 yang Dinilai Diskriminatif

Laura Loomer sebelumnya telah berusaha untuk mencalonkan diri sebagai seorang anggota DPR AS dari Partai Republik.

Namun, aktivis anti-vaksin itu telah dilarang oleh Twitter dan Uber untuk mencalonkan karena pandangannya yang menyesatkan dan juga dukungannya pada gerakan Islamofobia.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler