PR BEKASI – Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz mengatakan bahwa pihaknya mendukung upaya dunia internasional untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.
Pernyataan Raja Salman tersebut dibacakan dalam sidang Majelis Umum PBB yang berlangsung di New York, Amerika Serikat (AS) pada Rabu, 22 September 2021.
Raja Salman diketahui menyampaikan pidatonya tersebut lewat video dikarenakan dirinya tidak bisa hadir langsung ke pertemuan tahunan PBB tersebut
Baca Juga: Arab Saudi Tidak Akan Campuri Urusan Negara Lain, Raja Salman Berkomitmen dalam Peran Kemanusiaan
Hal tersebut dikatakannya ketika para pemimpin dunia bersiap untuk melanjutkan pembicaraan dengan Iran untuk mengembalikan pakta nuklir 2015.
"Kerajaan menekankan pentingnya menjaga Timur Tengah bebas dari senjata pemusnah massal,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Kamis, 23 September 2021.
“Atas dasar ini kami mendukung upaya internasional yang bertujuan mencegah Iran memiliki senjata nuklir," tambahnya.
Baca Juga: Kuwait dan Bahrain Ucapkan Selamat kepada Raja Salman Atas Keberhasilan Pelaksanaan Ibadah Haji 2021
Arab Saudi dan Iran diketahui merupakan kekuatan Islam Sunni dan Syiah terkemuka di Timur Tengah.
Mereka berdua diketahui telah menjadi saingan selama bertahun-tahun, mendukung sekutu yang memerangi perang proksi di Yaman, Suriah, dan di tempat lain.
Mereka memutuskan hubungan diplomatik pada 2016, tetapi telah mengadakan pembicaraan tahun ini yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan.
"Iran adalah negara tetangga, dan kami berharap pembicaraan awal kami dengannya akan menghasilkan hasil nyata untuk membangun kepercayaan berdasarkan menghormati kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri," kata Raja Salman.
Pernyataan Raja Salman tersebut menyusul seruan Presiden Iran, Ebrahim Raisi untuk melanjutkan pembicaraan nuklir dengan kekuatan dunia yang akan mengarah pada penghapusan sanksi AS.
Menurut laporan dari kantor berita Iran Mehr, Menteri Luar Negeri Arab Saudi bertemu dengan mitranya dari Iran selama sidang Majelis Umum PBB kemarin lusa.
Dalam pidatonya, Raja Salman mengatakan Houthi Yaman menolak inisiatif damai untuk mengakhiri perang dan bahwa Arab Saudi akan mempertahankan diri terhadap rudal balistik dan drone bersenjata.
Baca Juga: Raja Salman Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha kepada Umat Islam di Seluruh Dunia
Raja Salman yang saat ini berusia 85 tahun itu mengatakan Arab Saudi telah mengambil langkah besar selama lima tahun terakhir yang dipelopori oleh pewaris tahta kerajaan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Di bawah perintah anaknya tersebut, Arab Saudi meluncurkan berbagai rencana ambisius untuk mendiversifikasi ekonomi dari ketergantungan pada minyak dan perubahan lainnya, termasuk memerangi ekstremisme.
"Kerajaan terus memerangi pemikiran ekstremis, yang dibangun di atas kebencian, dan mengawasi organisasi teroris dan milisi sektarian yang menghancurkan umat manusia dan bangsa," katanya.***