Qatar Sebut Langkah Taliban pada Pendidikan Anak Perempuan di Afghanistan 'Sangat Mengecewakan'

1 Oktober 2021, 15:10 WIB
Qatar menyebutkan bahwa langkah Taliban pada pendidikan anak perempuan di Afghanistan sangat mengecewakan. /Reuters

 

PR BEKASI - Diplomat top Qatar mengatakan bahwa langkah Taliban pada pendidikan anak perempuan di Afghanistan sangat mengecewakan.

Mereka juga meminta agar kepemimpinan Talibat untuk pergi ke Doha dengan melihat bagaimana sistem Islam berjalan.

"Tindakan baru-baru ini yang sayangnya kita lihat di Afghanistan, sangat mengecewakan melihat beberapa langkah mundur," kata Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Jumat, 1 Oktober 2021.

Sebelumnya, Doha telah menjadi perantara utama di Afghanistan setelah penarikan pasukan AS pada bulan lalu.

Baca Juga: Qatar Kecewa Taliban Tak Izinkan Siswa Perempuan Afghanistan Lanjutkan Sekolah

Yang membantu mengevakuasi ribuan orang asing dan Afghanistan, melibatkan penguasa baru Taliban dan mendukung operasi di bandara Kabul.

“Kami perlu terus melibatkan dan mendesak mereka untuk tidak mengambil tindakan seperti itu," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa Qatar juga telah mencoba untuk menunjukkan kepada Taliban bagaimana negara-negara Muslim dapat menjalankan hukum mereka.

Serta bagaimana mereka dapat menangani masalah-masalah perempuan.

Baca Juga: Gaza Bakal Dibangun Ulang usai Porak Poranda Akibat Serangan Israel, Qatar dan Mesir Siap Tanggung Biaya

“Salah satu contohnya adalah Negara Qatar, yang merupakan negara Muslim, sistem kami adalah sistem Islam, tetapi kami memiliki jumlah perempuan melebihi laki-laki dalam angkatan kerja, pemerintahan dan pendidikan tinggi,” tambahnya.

Sebelumnya juga Taliban telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia dalam beberapa pekan terakhir.

Termasuk secara terbuka mengikat mayat empat orang yang diduga penculik dari crane di Herat pada pekan lalu.

Hal ini terlihat sebagai tanda bahwa Taliban akan mengadopsi langkah-langkah menakutkan yang serupa dengan aturan mereka sebelumnya dari 1996 hingga 2001.

Taliban mengikuti interpretasi hukum Islam yang sangat ketat, memisahkan laki-laki dan perempuan, dan juga memangkas akses perempuan untuk bekerja.

Baca Juga: Qatar Desak Negara-Negara di Dunia Berhenti Isolasi Taliban

Sudah hampir dua minggu sejak anak perempuan dilarang pergi ke sekolah menengah, dan demonstrasi terisolasi yang dipimpin oleh perempuan telah pecah di seluruh Afghanistan dalam beberapa hari terakhir.

Sheikh Mohammed meminta Taliban untuk mempertahankan dan melestarikan keuntungan yang dibuat dalam beberapa tahun terakhir.

Serta memperingatkan komunitas internasional dan negara-negara sahabat untuk tidak mengisolasi Afghanistan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler