Tumpahan Minyak Setara dengan 126.000 Galon Cemari Pantai California, Sebabkan Burung dan Ikan Mati

5 Oktober 2021, 14:25 WIB
Seorang pekerja sedang membersihkan tumpahan minyak i lepas pantai California mendarat di Huntington Beach, California, AS, 4 Oktober 2021. /REUTERS/Mike Blake

PR BEKASI - Pejabat di Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki penyebab tumpahan minyak yang diduga dari pipa berusia 41 tahun di pantai selatan California yang menewaskan satwa liar dan menodai sebagian besar garis pantai.

Tumpahan minyak yang terjadi selama akhir pekan itu merupakan yang terbesar di negara bagian.

Sekira 570.000 liter atau setara dengan 126.000 galon minyak yang tumpah mencemari Samudera Pasifik, dan pasir kota Pantai Huntington, serta komunitas pesisir sekitarnya.

Baca Juga: Pantai Israel Tercemar Tumpahan Minyak Misterius Akibat Bola Tar Beracun, Relawan dan Hewan Pingsan

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Selasa, 5 Oktober 2021, para pejabat mengatakan tumpahan minyak itu membuat pantai tertutup selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Sampai saat ini kru pembersih masih bekerja di sepanjang pantai dan lahan basah yang mengalir ke daratan dari laut ke sisi timur jalan raya pesisir.

Terlihat burung-burung terdampar bersama dengan ikan yang mati tertutup gumpalan minyak.

Baca Juga: Minyak Zaitun atau Minyak Alpukat, Mana Lebih Baik untuk Dikonsumsi? Ini Kata Pakar Kesehatan

“Pantai ditutupi dengan gumpalan tebal minyak mentah seperti tar,” kata Rob Reynolds melaporkan dari Huntington Beach, sebuah kota sekitar 65 km (40 mil) selatan Los Angeles.

Walikota Pantai Huntington Kim Carr mengatakan sekitar 13 mil lautan dan bagian dari garis pantai kota itu tertutup minyak.

Para pejabat pada hari Senin dilaporkan sedang menyelidiki apakah sebuah jangkar kapal mungkin telah menabrak pipa minyak di dasar laut, yang menyebabkan kebocoran.

Baca Juga: 5 Perawatan untuk Menghindari Rambut dari Kerontokan, Salah Satunya Gunakan Minyak Kelapa

CEO Amplify Energy Martyn Willsher, kepala perusahaan yang mengoperasikan pipa, mengatakan pada hari Senin bahwa penyelam telah memeriksa lebih dari 2.438 meter (8.000 kaki) pipa dan berfokus pada "satu bidang minat yang signifikan".

Namun menurutnya jangkar kapal yang menabrak pipa adalah "salah satu kemungkinan yang berbeda" untuk penyebab kebocoran.

Pejabat Penjaga Pantai AS mengatakan bahwa kapal kargo yang memasuki pelabuhan kembar Los Angeles dan Long Beach secara rutin melewati daerah tersebut.

Baca Juga: Hotman Paris Beri Pesan pada 2 Ibu Pencuri Susu dan Minyak Kayu Putih: Jangan Diulangi Lagi

“Kami sedang mencari tahu apakah itu bisa menjadi jangkar dari kapal, tapi itu dalam tahap penilaian sekarang,” kata Komandan Penjaga Pantai Jeannie Shaye.

Pejabat federal telah meningkatkan pengawasan terhadap pipa energi lepas pantai yang saat ini sudah berusia tua.

Perusahaan energi telah membangun 64.000 km (40.000 mil) pipa minyak dan gas di perairan lepas pantai federal sejak tahun 1940-an.

Baca Juga: Kasus 2 Ibu Curi Susu Bayi dan Minyak Kayu Putih Demi Anak Berakhir Damai, Ada Peran Hotman Paris

Pada bulan Maret, Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO), sebuah pengawas pemerintah, menemukan bahwa regulator telah gagal mengatasi risiko dari jaringan pipa, platform, dan infrastruktur lain yang menganggur di dasar laut.

“Seiring bertambahnya usia pipa, mereka lebih rentan terhadap kerusakan akibat korosi, tanah longsor dan erosi dasar laut,” kata GAO.

Damon Nogami, seorang pejabat di Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam, sebuah kelompok advokasi lingkungan, mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Senin bahwa tumpahan "benar-benar bisa dicegah".

Baca Juga: Hotman Paris Minta Maaf Atas Nama Dua Emak-emak Mencuri Susu dan Minyak Kayu Putih, Akui Siap Ganti Rugi

“Ini adalah bencana, saya pikir semua orang harus marah,” kata Nogami, yang mendesak negara-negara untuk berhenti mengandalkan bahan bakar fosil sebagai cara untuk mencegah tumpahan di masa depan.

“Gambaran yang lebih besar di sini adalah kita harus menghentikan penggunaan bahan bakar fosil secepat mungkin,” kata Nogami.

“Untuk sementara, kita perlu memastikan bahwa perlindungan lebih kuat.”***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler