Turki Ajukan Permintaan Beli Puluhan Pesawat Tempur F-16, Pembelian Rudal Rusia Sebelumnya Picu Sanksi AS

8 Oktober 2021, 13:16 WIB
Ilustrasi pesawat tempur. Turki ajukan permintaan beli pesawat temput F-16 sementara pembelian rudal rusia sebelumnya picu sanksi AS. /Boeing

 

PR BEKASI - Hubungan antara Turki dan Amerika Serikat (AS) tengah disoroti.

Hal itu semakin menjadi perhatian setelah Turki mengajukan permintaan kepada AS untuk membeli 40 jet tempur F-16 buatan Lockheed Martin.

Selain itu, hampir 80 kit modernisasi untuk pesawat tempur yang ada.

Permintaan sekutu NATO itu dilakukan setelah upaya pembelian pesawat tempur siluman F-35 gagal.

Baca Juga: Pinocchio di Dunia Nyata, Pria Turki Ini Pecahkan Rekor Hidung Terpanjang di Dunia

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 8 Oktober 2021, kesepakatan bernilai miliaran itu masih berjalan melalui proses Penjualan Militer Asing.

Hal itu harus disetujui Departemen Luar Negeri AS serta Kongres, yang dapat memblokir kesepakatan.

Kabar keinginan Turki menambah armada Angkatan Udara itu sebelumnya dilaporkan oleh laman pertahanan Yunani, Defense Review.

Namun, hingga saat ini Kementerian Luar Negeri AS tidak bersedia mengomentari tentang kabar tersebut.

Baca Juga: Erdogan Soroti Inflasi yang Tembus 20 Persen, Buat Kebijakan Buka 1.000 Pasar Baru di Seluruh Turki

"Sebagai masalah kebijakan, Departemen tidak mengkonfirmasi atau mengomentari penjualan atau transfer pertahanan yang diusulkan sampai mereka secara resmi diberitahukan kepada Kongres," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Sementara itu, Kedutaan Besar Turki di Washington menolak berkomentar mengenai hal tersebut.

Sebelumnya, Ankara berniat membeli 100 jet F-35, juga dibuat oleh Lockheed Martin Corp, tetapi dihapus dari program pada 2019 setelah Turki membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

Hubungan AS dan Turki mengalami gejolak yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam lima tahun terakhir karena ketidaksepakatan tentang kebijakan Suriah.

Baca Juga: Erdogan Sarankan Turki Kerja Sama dengan Rusia Soal Jet Tempur dan Kapal Selam, Amerika Serikat 'Kepanasan'

Sementara hubungan yang terjalin yakni antara Ankara dengan Moskow, ambisi angkatan lautnya di Mediterania timur, tuduhan AS terhadap bank milik negara Turki, dan pandangan terhadap hak dan kebebasan di Turki.

Permintaan jet tersebut kemungkinan akan mengalami kesulitan mendapatkan persetujuan dari Kongres AS.

Yakni sentimen terhadap Turki telah memburuk selama beberapa tahun terakhir, terutama karena pembelian S-400 oleh Ankara dan rekam jejak hak asasi manusianya yang bermasalah.

Tak hanya itu, pembelian S-400 oleh Ankara tersebut juga memicu sanksi AS.

Pada Desember 2020, Washington memasukkan daftar hitam Direktorat Industri Pertahanan Turki, kepalanya, Ismail Demir, dan tiga karyawan lainnya.

Baca Juga: Turki dan Yunani Diguncang Gempa 6.5 Magnitudo Hari Ini, Berpotensi Diterjang Tsunami

Sejak itu, AS telah berulang kali memperingatkan Turki agar tidak membeli persenjataan Rusia lebih lanjut.

Namun pada pekan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengindikasikan bahwa Ankara masih berniat membeli batch kedua S-400 dari Rusia, sebuah langkah yang dapat memperdalam keretakan dengan Washington.

Kongres AS juga mendorong pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memberikan tekanan lebih lanjut pada Ankara, terutama atas pembelian senjata Rusia dan rekam jejak hak asasi manusianya.

Ankara mengatakan bahwa pihaknya berharap untuk hubungan yang lebih baik di bawah Presiden AS Joe Biden.

Per berita ini ditulis, belum ada penjelasan secara resmi dari Pihak Turki mengenai hal tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler