China Khawatir WHO Lakukan Manipulasi dalam Penyelidikan Asal-Usul Covid-19

16 Oktober 2021, 08:45 WIB
China khawatir WHO melakukan manipulasi politik terhadap mereka dalam penyelidikan mencari asal-usul Covid-19. /REUTERS/Thomas Peter

 

PR BEKASI – Kementerian Luar Negeri China pada Kamis, 14 Oktober 2021 memperingatkan terhadap apa yang disebutnya kemungkinan manipulasi politik.

Menurut mereka, hal tersebut dapat mendukung upaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam penyelidikan terbaru tentang asal-usul virus Covid-19.

WHO pada Rabu, 13 Oktober 2021 merilis daftar yang diusulkan dari 25 ahli untuk menyarankan langkah selanjutnya dalam pencarian asal virus Covid-19.

Hal tersebut dilakukan setelah upaya sebelumnya diserang karena terlalu mudah di China, di mana kasus manusia pertama terdeteksi pada akhir 2019.

Baca Juga: China Klaim Bisa Tewaskan 12 Juta Warga AS Dengan Rudal Nuklir di Tengah Ketegangan Taiwan

China dituduh menyembunyikan data mentah tentang kasus-kasus awal Covid-19 selama kunjungan tim peneliti WHO pada Februari lalu.

Sejak itu, China menolak seruan untuk penyelidikan lebih lanjut, dengan mengatakan AS dan lainnya telah melakukan manipulasi politik dalam masalah tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan China akan terus mendukung dan berpartisipasi dalam penelusuran ilmiah global asal-usul Covid-19 dan dengan tegas menentang segala bentuk manipulasi politik.

Hal tersebut dikatakannya dalam pernyataan harian bersama wartawan pada Kamis, 14 Oktober 2021.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Akui Kesal dengan Presiden China dan Rusia: Ini Benar-benar Menjengkelkan

"Kami berharap semua pihak terkait, termasuk WHO dan kelompok penasehat, akan secara efektif menjunjung tinggi sikap ilmiah yang objektif dan bertanggung jawab," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia, Sabtu, 16 Oktober 2021.

Para ahli yang diusulkan oleh badan kesehatan PBB termasuk beberapa yang berada di tim peneliti yang pergi ke kota Wuhan di China tengah untuk menyelidiki asal-usul Covid-19.

Temuan tim peneliti yang dipimpin WHO tidak meyakinkan, dan para ahli merilis laporan yang menyimpulkan bahwa sangat tidak mungkin bahwa virus Covid-19 bocor dari laboratorium Wuhan.

Laporan tersebut telah memicu kritik dari para ilmuwan luar bahwa teori itu belum diperiksa dengan benar.

Baca Juga: Taiwan Tegas Tak akan Mulai Perang dengan China, tetapi Siap Mati-Matian Pertahankan Diri

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus kemudian mengakui bahwa terlalu dini untuk mengabaikan teori laboratorium Wuhan.

China telah berulang kali mempertanyakan apakah virus itu memang berasal dari China, dan telah menyerukan penyelidikan ke laboratorium militer AS tanpa memberikan bukti kuat.

China sebagian besar telah membasmi kasus penularan lokal infeksi Covid-19 melalui pemakaian masker, karantina, dan pelacakan kasus elektronik, bersama dengan tindakan yang terkadang kejam termasuk penguncian dan pengujian massal wajib.

Sementara itu, sampai sekarang para ahli masih terus mencari tahu asal-usul virus Covid-19 yang mematikan itu.

Selain diduga bocor dari laboratorium Wuhan, virus tersebut juga diduga dibawa oleh kelelawar di sekitar kota Wuhan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler