China Sahkan Undang-undang Pendidikan Baru, Larang Sekolah Beri PR Berlebihan

25 Oktober 2021, 15:26 WIB
China keluarkan undang-undang baru yang melarang sekolah memberikan pekerjaan rumah berlebihan. /Reuters/Tyrone Siu

PR BEKASI - Kantor berita China Xinhua pada Sabtu melaporkan bahwa negara itu telah mengesahkan Undang-undang pendidikan baru yang mengatur sekolah tidak memberikan pekerjaan rumah (PR) berlebihan kepada anak-anak.

Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari ketegaran negara yang berkembang dalam beberapa bulan terakhir terkait menyangkut kegiatan yang dianggap berbahaya bagi anak-anak.

Menurut laporan kantor berita Xinhua, Undang-undang baru tersebut membuat pemerintah daerah bertanggung jawab untuk mengatasi "tekanan ganda" dari pekerjaan rumah dan bimbingan belajar di luar lokasi dalam mata pelajaran inti.

Baca Juga: Covid-19 Mengamuk di China, Kasus Baru Varian Delta Diprediksi Meroket Hanya dalam Beberapa Hari

Pejabat setempat juga diberitahu untuk "memperkuat wawasan mereka untuk mengurangi beban siswa dalam hal pekerjaan rumah dan pelajaran ekstrakulikuler," menurut kutipan undang-undang baru tersebut.

Selain itu, ada larangan les setelah sekolah dalam mata pelajaran inti selama akhir pekan dan hari libur.

Undang-undang baru ini juga bertujuan untuk menghindari penggunaan internet yang berlebihan.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Dokter Terkenal Ungkap Rahasia Kematian hingga China Blacklist Artis Pemegang Paspor Asing

Tak hanya itu, undang-undang baru ini juga bertujuan agar orang tua memperhatikan bagaimana anak-anak menghabiskan waktu.

"Orang tua harus mengalokasikan dengan cara yang wajar bagi anak di bawah umur waktu yang dikhususkan untuk belajar, istirahat, hiburan dan aktivitas fisik agar tidak menambah beban belajar mereka dan untuk menghindari kecanduan internet," menurut Xinhua dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Taiwan News.

Undang-undang baru tersebut dilaporkan mulai berlaku pada bulan Januari mendatang.

Baca Juga: Artis TikTok asal China Bunuh Diri Saat Live di TikTok, Setelah Dibujuk Penonton Meminum Racun!

Diketahui bahwa sistem sekolah di China mengharuskan siswa untuk mengikuti ujian sejak usia dini.

Ujian tersebut nantinya mengarah ke ujian masuk universitas yang akan dilakukan pada usia 18 tahun yang dikenal sebagai "gaokao."

Banyak orang tua menghabiskan banyak uang untuk mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah terbaik atau les privat, yang juga hal itu bisa berdampak besar kepada kehidupan keluarga dan keuangan.

Baca Juga: China dan Rusia Patroli Gabungan di Samudra Pasifik, Ancaman Perang Dunia 3 Semakin Nyata

Baru-baru ini juga pemerintah China berusaha ikut serta untuk mengurangi kegiatan yang dinilai berbahaya bagi perkembangan pemuda di sana.

Hal itu dilakukan dengan cara melarang anak di bawah umur bermain game online selama lebih dari tiga jam seminggu.

Oleh karena itu, anak-anak di China hanya bermain game online selama satu jam pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu saja.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Taiwan News

Tags

Terkini

Terpopuler