Aktivis Israel Kecam Rezim Zionis yang Labeli Kelompok HAM Palestina Sebagai Teroris

28 Oktober 2021, 16:05 WIB
Kelompok aktivis Israel, Israels Against Apartheid mengecam pemberian label teroris terhadap enam organisasi hak asasi manusia Palestina oleh rezim Zionis. /Asia News

PR BEKASI – Kelompok aktivis asal Israel, Israels Against Apartheid telah bergabung dalam aksi protes yang mengecam pemberian label teroris terhadap enam organisasi hak asasi manusia Palestina.

Israels Against Apartheid yang memiliki lebih dari seribu penandatangan, mengecam keputusan itu dalam sebuah surat terbuka kemarin.

Mereka mendesak orang-orang untuk bergabung dengan gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) global untuk mengakhiri rezim apartheid brutal Zionis Israel.

Baca Juga: Sheila Marcia Beberkan Masa Lalunya pada Deddy Corbuzier, Akui Kehidupannya Kini Lebih Baik

“Kami, warga Israel, berdiri dalam solidaritas mutlak dengan kelompok hak asasi manusia Palestina dan pekerjaan mereka yang mengagumkan untuk keadilan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Kamis, 28 Oktober 2021.

Mereka berpendapat bahwa seperti setiap rezim Zionis telah menghancurkan masyarakat sipil yang terjajah telah menjadi landasan kebijakan Israel sejak pembentukannya, baik di dalam perbatasan tahun 1948 dan di wilayah yang didudukinya pada tahun 1967.

“Rezim Zionis melabeli Palestina sebagai teroris, sementara pada saat yang mereka melakukan pendudukan dana Apartheid di Palestina,” katanya.

Baca Juga: Profil Rob Clinton Sosok Tunangan Chelsea Islan, Jadi Hari Patah Hati Bagi Wanita Se-Indonesia

Israels Against Apartheid menyebutkan pentingnya pekerjaan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia Palestina yang dilarang dalam mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia Israel.

Mereka juga dilarang melindungi orang-orang non-Yahudi yang diturunkan ke warga negara kelas dua dan tiga di tanah air bersejarah mereka.

Berdasarkan keputusan yang dikeluarkan pekan lalu tersebut, karya Addameer, Al-Haq, Pertahanan untuk Anak-Anak-Palestina, Komite Persatuan Kerja Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Busan, dan Komite Persatuan Perempuan Palestina telah dilarang.

Baca Juga: Jessica Mila Kabur Karantina Usai Pulang dari Luar Negeri, Wendi Cagur Menolak saat Dimintai Tolong?

Tidak ada bukti yang diberikan untuk melarang enam kelompok, namun, perwakilan dari dinas keamanan Shin Bet dan Kementerian Luar Negeri Israel akan dikirim ke AS untuk meredakan kekhawatiran atas giliran otoriter ekstrim Israel.

Langkah tersebut mendapat kecaman luas termasuk oleh PBB yang mengecam pemberian label teroris sebagai serangan terhadap masyarakat sipil Palestina.

Anggota Kongres AS, Rashida Tlaib juga mengecam keputusan itu dan menyebutnya sebagai pelabelan rezim apartheid.

Baca Juga: Ribuan Makhluk Laut Terdampar Secara Misterius di Pantai Inggris, Diduga Karena Pencemaran Laut

Hanya karena mereka berbicara kebenaran tentang kekerasan Israel d dampak kemanusiaannya mereka malah dilabeli cap teroris,” kata Tlaib mendesak AS untuk mengakhiri pendanaan untuk pelanggaran hak asasi manusia.

Israel Against Apartheid menggambarkan penunjukan terorisme sebagai bagian dari upaya berkelanjutan oleh Israel untuk menghapus tradisi, kekerabatan, dan ekonomi masyarakat Palestina dan membuatnya bertekuk lutut.

"Kami menyerukan kepada mereka yang terkejut dengan apartheid Israel dan dengan upayanya untuk menghancurkan organisasi hak asasi manusia, untuk bergabung dengan kami dalam mendukung organisasi yang diserang," katana.

Israel diprediksi tidak akan mengakhiri pendudukan dan rezim apartheid di Palestina atas kehendak bebasnya sendiri.***

Editor: Asytari Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler