Para Ilmuwan Terkejut Temukan Dunia Baru di Inti Dalam Bumi

29 Oktober 2021, 16:14 WIB
Para ilmuwan terkejut saat temukan sebuah dunia baru di inti dalam Bumi dalam sebuah penelitian terbaru. /Science Photo Library/Gary Hincks

PR BEKASI – Para ilmuwan yang mempelajari cara kerja planet ini dibuat terkejut setelah menemukan dunia baru yang tersembunyi jauh di inti dalam Bumi.

Penemuan inovatif ini telah menantang ilmu pengetahuan yang diterima selama beberapa dekade tentang inti dalam Bumi yang padat.

Sejak tahun 1950-an, para ilmuwan umumnya sepakat bahwa inti dalam Bumi adalah padat dan dikelilingi oleh lapisan logam cair.

Baca Juga: NASA Peringatkan Badai Matahari Kuat Hantam Bumi Saat Halloween

Tetapi menurut penelitian baru yang diterbitkan di Universitas Hawaii, inti dalam Bumi mungkin jauh lebih lembek daripada yang diduga sebelumnya.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Rhett Butler, seorang ahli geofisika di Universitas Hawaii telah menemukan inti dalam Bumi tampaknya merupakan campuran bahan lunak, padat dan cair yang diduga sebagai sebuah dunia baru.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Physics of the Earth and Planetary Interiors tersebut, campuran bahan ini meluas hingga 150 mil teratas dari inti dalam.

Baca Juga: Rotasi Bumi Melambat Pada Tahun Ini, Para Ilmuwan Kebingungan karena Harus Kejar Ketertinggalan

Sampai saat ini, para ilmuwan hanya mampu mencapai inti dalam Bumi berkat keajaiban film Hollywood.

Film bencana tahun 2003, The Core misalnya, melihat tim penjelajah yang tidak berguna mengebor ke pusat planet untuk memulai inti dengan serangkaian ledakan nuklir.

Tetapi tekanan dan suhu yang dialami di inti dalam bumi terlalu besar untuk mesin mana pun, apalagi, untuk dikunjungi manusia.

Baca Juga: Satelit Mata-Mata Rusia Jatuh ke Bumi Picu Bola Api, Sampah Antariksa Bikin Para Ahli Khawatir

Sebaliknya, Dr Butler dan rekan-rekannya mempelajari komposisi inti dengan menganalisis gelombang gempa.

"Seismologi menawarkan satu-satunya cara langsung untuk menyelidiki inti dalam dan prosesnya," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 29 Oktober 2021.

Saat gelombang gempa bergerak melalui beberapa lapisan Bumi, kecepatannya berubah dan mereka dapat memantulkan dan membiaskan tergantung pada komposisi mineral, kerapatan, dan suhu.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Bali, Tiga Warga Meninggal Dunia dan Tujuh Lainnya Luka Berat

Dr Butler dan timnya mengumpulkan data dari inti dengan melacak gempa ini dari ujung yang berlawanan dari tempat mereka terdeteksi.

Mereka kemudian menggunakan superkomputer Earth Simulator Jepang untuk menilai lima pasangan: Tonga-Aljazair, Indonesia-Brasil, dan tiga antara Chili-China.

"Berbeda dengan homogen, paduan besi lunak yang dipertimbangkan dalam semua model Bumi dari inti bagian dalam sejak tahun 1970-an,” katanya.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Bali, Tiga Warga Meninggal Dunia dan Tujuh Lainnya Luka Berat

“Model kami menyarankan ada daerah yang berdekatan dari paduan besi keras, lunak, dan cair atau lembek di 150 teratas. mil dari inti dalam. Ini menempatkan kendala baru pada komposisi, sejarah termal dan evolusi Bumi," tambahnya.

Dia menambahkan bahwa pengetahuan tentang kondisi batas ini dari seismologi dapat memungkinkan model prediktif yang lebih baik dari bidang geomagnetik yang melindungi dan melindungi kehidupan di Bumi.

Temuan dunia baru ini akan membantu para ilmuwan lebih memahami dinamika wilayah inti dalam, serta proses yang menghasilkan medan magnet planet.

Baca Juga: Sindir Elon Musk, Pangeran William: Orang Hebat Harusnya Fokus Selamatkan Bumi, Bukan Perjalanan Luar Angkasa

Para peneliti berencana untuk menggunakan Earth Simulator untuk memodelkan inti dalam Bumi secara lebih rinci dan membandingkan hasilnya dengan medan geomagnetik.

Hal tersebut dikatakan oleh Jessica Irving, seismolog di Universitas Bristol, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

"Semakin kita melihatnya, semakin kita menyadari itu bukan gumpalan besi yang membosankan. Kami menemukan dunia baru yang sama sekali," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler