Kepemimpinan Joe Biden dan Kamala Harris di Ujung Tanduk, Pengamat: Blunder Mereka Layak Diolok-olok

12 November 2021, 16:12 WIB
Kepemimpinan Joe Biden dan Kamala Harris di AS telah membuat keduanya berada di ujung tanduk akibat serangkaian blunder politik. /REUTERS/Lucas Jackson

 

PR BEKASI – Kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Wakil Presiden AS, Kamala Harris dilaporkan sudah berada di ujung tanduk akibat beberapa blunder politik yang mereka buat.

Joe Biden diketahui telah mengalami pergolakan selama hampir setahun setelah berhasil mengalahkan Donald Trump pada pemilihan presiden 2020.

Presenter ternama Inggris, Piers Morgan telah memperingatkan presiden asal Partai Demokrat tersebut sudah dalam masalah besar atas pandemi Covid-19, penarikan pasukan yang kontroversial dari Afghanistan, dan keadaan ekonomi AS yang memburuk.

Popularitas Joe Biden juga mendapat pukulan besar dan serangkaian kesalahan publik, termasuk yang terakhir tertidur di KTT COP26 di Glasgow beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Joe Biden Keluarkan Kentut Panjang dan Keras di KTT COP26, Istri Pangeran Charles Jadi Salah Tingkah

Piers Morgan mengatakan bahwa Joe Biden dan Kamala Harris saat ini adalah salah satu pasangan pemimpin AS terburuk.

“Hampir satu hari berlalu ketika salah satu dari mereka tidak melakukan sesuatu yang layak diolok-olok,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 12 November 2021.

“Dari Joe Biden tertidur di KTT COP26, hingga Kamali Harris yang terlihat berlebihan saat muncul dalam video Hari Antariksa Sedunia dengan aktor anak sewaan,” tambahnya.

Diketahui, Joe Biden akan berusia 81 tahun pada pemilihan presiden berikutnya di 2024 mendatang.

Baca Juga: Jokowi dan Joe Biden Mendesak Militer Myanmar Bebaskan Tahanan Politik, Serta Kembali ke Demokrasi

Piers Morgan telah memperingatkan bahwa Joe Biden saat ini tidak memiliki peluang untuk memenangkan masa jabatan keduanya.

“Seperti yang terjadi, Joe Biden tidak mendapat doa pemilihan ulang kecuali dia mulai menunjukkan jenis kepemimpinan dinamis yang sejauh ini terbukti menyedihkan di luar dirinya,” katanya.

"Semua retorika optimis yang dia lontarkan dengan sangat percaya diri tentang penyembuhan bangsa dari tahun-tahun kepemimpinan Donald Trump yang bergejolak ternyata menjadi beban udara panas," tambahnya.

Penyiar terkenal tersebut kemudian secara blak-blakan mengeluarkan peringatan lebih lanjut untuk Partai Demokrat dan menggambarkan gagasan Kamala Harris menjadi calon presiden pada 2024 mendatang sebagai peluang tidak maksimal.

Baca Juga: Presiden Amerika Joe Biden Tertidur saat Hadiri COP 26 KTT Iklim PBB di Skotlandia

“Jika Anda adalah Partai Demokrat, bagaimana mungkin Anda menempatkannya sebagai calon sekarang ketika bahkan tiga dari sepuluh orang AS tidak menyetujui pekerjaan yang dia lakukan dan tidak mungkin untuk melakukannya,” katanya.

Dirinya menambahkan, jika Partai Demokrat ingin mempertahankan Gedung Putih pada 2024, mereka perlu menemukan seseorang yang bisa memenangkannya untuk mereka.

“Mereka harus segera mencari calon yang layak mulai sekarang. Dan Itu tidak boleh terlihat seperti Joe Biden ataupun Kamala Harris. Mereka butuh calon yang benar-benar layak," katanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler