Australia Akan Berikan Gaji dan Bonus Fantastis Usai Kekurangan tenaga Kerja Akibat Pandemi Covid-19

13 November 2021, 14:45 WIB
Ilustrasi tenaga kerja. Australia tengah kekurangan tenaga kerja akibat pandemi Covid-19 sehingga akan beri gaji dan bonus fantastis. /Pixabay/089photoshootings

 

PR BEKASI - Australia menawarkan bonus dan gaji yang fantastis bagi calon tenaga kerja.

Hal itu dilakukan Australia lantaran negara tersebut tengah kekurangan tenaga kerja.

Baru-baru ini Australia mengumumkan hal tersebut dengan berbagai upaya untuk menarik tenaga kerja.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 13 November 2021, seperti diketahui bahwa kekurangan tenaga kerja di Australia ini sebagai akibat penutupan perbatasan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Bantuan Vaksin AstraZeneca dari Australia Tiba di Indonesia Hari Ini, Dirjen IKP Kemenkominfo Beri Apresiasi

Sama halnya denga sejumlah negara lain, Australia sempat menghadapi kesulitan di masa pandemi. Salah satunya yakni kekurangan tenaga kerja hingga saat ini.

Demi operasi berjkalan lancar, perusahaan di Australia pun menawarkan bonus masuk untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir untuk pegawai yang berhasil direkrut. Biayanya hampir dua kali lipat dari perekrutan.

Perusahaan juga meninjau kenaikan gaji dua kali setahun. Gaji pokok pun dinaikkan hingga 15 persen untuk mempertahankan pegawai.

"Saya memiliki bonus sign on di 2007 dan kini sangat mirip situasinya. Pasar ini membutuhkan lebih banyak kandidat," kata Belinda Fisher.

Baca Juga: Viral Orang Jawa Jadi Tentara di Australia, Meski Pindah Warga Negara Logat Jawa Tetap Ada

Belinda Fisher merupakan seorang perekrut industri hukum yang telah menaikkan gaji dari 18 persen hingga 30 persen untuk profesi pengacara.

Pemberian bonus masuk dan kenaikan gaji dilakukan di tengah keputusasaan pengusaha Australia karena permintaan yang naik tajam.

Sementara itu, profesi yang dibutuhkan saat ini mulai dari data analisis hingga perhotelan, yang langka sejak dua tahun terakhir sejak ditutupnya perbatasan.

Selanjutnya, permintaan tenaga kerja dibidang teknologi yang terampil misalnya, telah melonjak saat pandemi Covid-19 mengguncang dunia.

 

Baca Juga: Ariel Heryanto Soroti Anak-Anak Indonesia di Australia: Kebanyakan Cuma Fasih Berbahasa Inggris

Pandemi Covid-19 membuat bisnis online melesat, sedangkan pekerja teknologi sulit didapat di Australia dengan pihak imigrasi yang mengunci perbatasan.

Sementra itu, iklan lowongan kerja naik 54 persen dibandingkan sebelum pandemi, namun jumlah pelamar tak naik signifikan, menurut situs web pekerjaan SEEK.

Profesi yang dituhkan kini antara lain manajemen data, intelijen bisnis, keamanan siber dengan kenaikan gaji hingga 20 persen.

Wild Tech, operator perangkat lunak bisnis berbasis cloud di Sydney, menawarkan bonus sebesar 10.000 dolar Australia atau sekira Rp103 juta untuk karyawan yang baru direkrut.

Baca Juga: Bau Durian Dikira Kebocoran Gas, Warga Australia Panik Minta Tolong Bantuan Pemadam Kebakaran

"Selama 25 tahun bekerja di bidang teknologi, belum pernah saya memberikan bonus seperti ini," ujar Direktur Wild Tech, Grant Wild.

Hingga kini belum diketahui bagaimana respon warga Australia terhadap kondisi tersebut.

Selain itu, belum diketahui juga seberapa banyak warga yang melamar setelah hal itu diumumkan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler