Joe Biden dan Xi Jinping Lakukan Pertemuan Virtual, China Disinggung Soal HAM terhadap Taiwan

17 November 2021, 10:00 WIB
Presiden AS, Joe Biden dan pimpinan tertinggi China Xi Jinping lakukan pertemuan virtual. /Reuters

 

PR BEKASI - Konflik antara China dan Taiwan masih berlanjut hingga saat ini.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyinggung pimpinan tertinggi China, Xi Jinping soal hak asasi Manusia (HAM).

Hal tersebut disampaikan Joe Biden dalam pertemuan yang digelar secara virtual pada 16 November 2021.

Namun, respons Xi Jinping justru sebaliknya, ia memperingatkan Joe Biden untuk tidak ikut campur soal konflik China dan Taiwan.

Baca Juga: Terancam Ditabrak Satelit China, Astronot Diminta Kabur dari Stasiun Ruang Angkasa

Seperti diketahui bahwa isu konflik yang terjadi antara China dan Taiwan sudah berlangsung lama.

Pertemuan para pemimpin ekonomi terbesar di dunia itu digambarkan oleh kedua belah pihak sebagai jujur dan langsung karena mereka sama-sama berusaha untuk menurunkan suhu dan menghindari konflik.

Selanjutnya, pembicaraan tampaknya tidak menghasilkan sesuatu yang langsung terwujud, tetapi memberi kedua pemimpin kesempatan untuk menjauhkan hubungan mereka dari konfrontasi dingin.

Dalam pertemuan yang digelar secara virtual itu, mereka membahas Korea Utara, Afghanistan, Iran, pasar energi global, perdagangan dan persaingan, iklim, masalah militer, pandemi, dan bidang lain di mana mereka sering tidak sejalan.

Xi Jinping dikabarkan belum pernah meninggalkan ngaranya sejak Covid-19 menyebar ke seluruh dunia hampir dua tahun lalu.

Baca Juga: 18 Virus Beresiko Tinggi Ditemukan di Seluruh Pasar Basah China, Pandemi Besar Terancam Terjadi Lagi

"Saya berharap, Tuan Presiden, Anda dapat menjalankan kepemimpinan politik untuk mengembalikan kebijakan China Amerika Serikat ke jalur yang rasional dan pragmatis," kata Xi Jinping kepada Joe Biden, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Xinhua pada Rabu, 17 November 2021.

“Bagi saya, tanggung jawab kita sebagai pemimpin Cina dan Amerika Serikat adalah untuk memastikan bahwa persaingan di antara negara-negara kita tidak mengarah ke konflik, baik disengaja atau tidak,” kata Joe Biden dalam percakapan yang diliputi wartawan AS.

"Hanya kompetisi sederhana dan langsung," kata Joe Biden, menambahkan.

Seorang pejabat senior AS menyebutkan bahwa Joe Biden dan Xi Jinping telah berdiskusi secara sehat.

Joe Biden menekankan pentingnya China memenuhi komitmennya di bawah perdagangan yang dinegosiasikan dengan pendahulu JoeBiden, Donald Trump, kata pejabat AS itu.

Baca Juga: AS Dituduh Dukung Kemerdekaan Taiwan, China Peringatkan Joe Biden: Jangan Ikut Campur

Menurutnya, China tertinggal dalam komitmen untuk membeli lebih banyak barang dan jasa AS senilai 200 miliar dolar AS, tetapi Xi Jinping mengatakan kepada Joe Biden bahwa penting untuk menghindari politisasi masalah ini.

Tak hanya itu, pekjabat senior AS pun menyebutkan bahwa kedua pemimpin juga membahas pengambilan langkah-langkah untuk mengatasi pasokan energi global.

Sedangkan pejabat China mengatakan bahwa Xi Jinping setuju untuk meningkatkan "jalur cepat" bagi pejabat bisnis AS untuk datang ke China.

Sementara itu, Gedung Putih menjelaskan bahwa Joe Biden telah menegaskan kembali dukungan lama AS untuk kebijakan "Satu China".

Di mana ia secara resmi mengakui Beijing daripada Taipei, tapi dia juga mengatakan "sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan."

Baca Juga: Xi Jinping Kirim Surat untuk Mahmoud Abbas, Ucapkan Selamat dan Sampaikan Dukungan China untuk Palestina

Xi Jinping mengatakan bahwa orang-orang di Taiwan yang mencari kemerdekaan, dan pendukung mereka di AS, "bermain dengan api," menurut Xinhua.

"China sabar dan mencari reunifikasi damai dengan ketulusan dan upaya besar, tetapi jika separatis Taiwan memprovokasi, atau bahkan melewati garis merah, kami harus mengambil tindakan tegas."

"Tidak ada yang baru didirikan dalam bentuk pagar pengaman atau pemahaman lain" di Taiwan, meskipun Joe Biden mengangkat "keprihatinan yang sangat jelas," kata pejabat senior AS.

Xi Jinping tidak setuju dengan sikap AS terhadap konflik negaranya dengan Taiwan.

Lantaran, AS disebut-sebut siap membantu Taiwan.

Diketahui bahwa China mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai miliknya.

Baca Juga: China Tawarkan Uang Tunai Ratusan Juta untuk Siapa Saja yang Bisa Beri Petunjuk Asal-usul Covid-19

Selanjutnya, Beijing telah berjanji untuk membawa pulau itu di bawah kendali China, dengan paksa jika perlu.

Kementerian Luar Negeri Taiwan, menanggapi pembicaraan tersebut, mengatakan pihaknya berharap China dapat memikul "tanggung jawab bersama" untuk menjaga perdamaian di Selat Taiwan dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog.

Tak hanya Taiwan, Joe Biden mengangkat masalah lain yang dianggap Beijing sebagai perhatian domestiknya, termasuk penanganan Tibet, Hong Kong, dan Xinjiang.

Kebijakan China dinilai sering menghadapi kecaman oleh kelompok-kelompok hak asasi asing.

Joe Biden dan Xi Jinping belum bertemu secara langsung sejak September lalu.

Namun, Joe Biden menyambut baik Xi Jinping dalam pertemuan yang digelar secara virtual tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Xinhua

Tags

Terkini

Terpopuler