Varian Omicron Belum Tertangani, Kasus Covid-19 di Afrika Selatan Mengalami Lonjakan Pesat

11 Desember 2021, 20:24 WIB
Ilustrasi Covid-19. Varian Omicron masih jadi perhatian dunia, sementara kasus Covid-19 di Afrika Selatan mengalami peningkatan. /Pixabay/geralt

PR BEKASI - Virus corona (Covid-19) varian Omicron (B.1.1.529) yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan sudah menyebar ke berbagai benua dan negara.

Laporan kasus Omicron di Afrika Selatan itu membuat dunia melakukan pengamatan tentang varian tersebut berkembang dan pengaruhnya pada tingkat kasus, rawat inap, dan efikasi vaksin.

Masyarakat dunia takut varian Omicron akan memperparah kondisi tubuh seseorang yang terpapar. Apalagi varian ini disebut lebih cepat bermutasi.

Ketika varian Omicron belum bisa ditangani dengan baik, pemerintah Afrika Selatan melaporkan adanya peningkatan kasus Covid-19 yang sangat pesat.

Baca Juga: Viral Curhatan Pria yang Diminta Pacar Belikan Mac Mini Seharga Rp13 Juta, Padahal Harus Biayai Adik Kuliah

Peningkatan kasus Covid-19 sudah terjadi sejak awal November 2021 lalu, dan diperkirakan varian Omicron jadi kekuatan dominan yang meningkatkan infeksi.

Melansir laman Express pada Sabtu, 11 Desember 2021, per 10 Desember 2021 varian Omicron setidaknya terdeteksi di 38 negara di seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikannya sebagai 'varian perhatian' dua hari setelah dilaporkan.

Temuan awal pun sangat beragam, sejumlah data menunjukkan bahwa varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu lebih menular daripada varian Delta.

Baca Juga: Rachel Vennya Tak Dihukum Penjara Karena Dinilai Sopan oleh Hakim, Warganet Kebingungan

Kasus Covid-19 baru di Afrika Selatan tercatat mencapai 62.021 kasus, yang dilaporkan antara 29 November dan 5 Desember.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan mencapai 111 persen dibanding tujuh hari sebelumnya.

"Meskipun pemicu peningkatan ini masih belum diketahui, masuk akal bahwa penyebaran Omicron dalam kombinasi dengan pengujian yang ditingkatkan setelah deklarasi VOC (Varian of Concern), berperan, bersama dengan relaksasi kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial dan cakupan imunisasi sub-optimal," ujar pihak WHO.

Afrika Selatan juga telah melaporkan adanya peningkatan kasus rawat inap. Kendati demikian, gejala yang muncul pada pasien Covid-19 kebanyakan masih ringan.

Target vaksinasi Afrika Selatan memang sangat rendah, dari total populasi orang dewasa sekitar 40 juta yang harus divaksinasi, baru 17,2 juta yang sudah mendapatkan vaksin.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler