Alami Kehidupan Sulit di Korea Selatan, Pembelot Korea Utara Kembali ke Negaranya

4 Januari 2022, 18:58 WIB
Identitas orang yang menyeberang perbatasan DMZ secara ilegal pada pekan lalu meru[akan pembelot Korea Utara yang kembali ke negaranya. //REUTERS/Jacquelyn Martin

PR BEKASI - Identitas orang yang menyeberang perbatasan DMZ yang dijaga ketat dari Korea Selatan menuju Korea Utara secara ilegal telah terungkap.

Diketahui, orang tersebut merupakan pembelot Korea Utara yang kembali lagi ke negaranya setelah kabur ke Korea Selatan

Informasi tersebut telah meningkatkan perdebatan baru di Korea Selatan tentang bagaimana para pembelot Korea Utara diperlakukan oleh pemerintah.

Selain itu, hal tersebut juga telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah mereka menerima dukungan yang memadai setelah melakukan perjalanan berbahaya dari Korea Utara yang miskin dan dikontrol ketat ke Korea Selatan yang kaya dan demokratis.

Baca Juga: Sepakat Hindari Penggunaan Senjata Nuklir, 5 Kekuatan Besar Dunia: Tak Akan Ada yang Menang dalam Perang

Seorang pejabat militer Korea Selatan mengatakan bahwa pembelot yang kembali ke Korea Utara adalah seorang pria berusia 30-an yang telah menyeberang ke negara itu lebih dari setahun yang lalu.

Pejabat itu mengatakan dia hidup miskin saat bekerja sebagai petugas kebersihan di ibu kota Korea Selatan, Seoul.

"Saya akan mengatakan dia diklasifikasikan sebagai kelas bawah, nyaris tidak mencari nafkah," kata pejabat itu, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Selasa, 4 Januari 2022.

pria itu juga dilaporkan memiliki kehidupan yang sulit selama tinggal di rumah barunya di Seoul.

Baca Juga: 5 Shio Ini Diprediksi Cepaat Kaya, Kamu Termasuk?

Pejabat itu menepis kekhawatiran bahwa mantan pembelot itu bisa jadi mata-mata Korea Utara.

“Pria Korea Utara itu tidak memiliki pekerjaan yang akan memberinya akses ke informasi sensitif,” katanya.

Militer Korea Selatan, yang mendapat kecaman karena pelanggaran perbatasan, telah meluncurkan penyelidikan tentang bagaimana pria Korea Utara itu menghindari penjaga meskipun tertangkap kamera pengintai beberapa jam sebelum melintasi perbatasan.

Pejabat Korea Utara hingga saat ini belum mengomentari insiden itu dan media pemerintah belum kunjung melaporkannya.

Dilaporkan bahwa polisi di distrik Nowon, Seoul utara, yang memberikan perlindungan keamanan dan perawatan lain kepada pria itu telah menyuarakan keprihatinan pada Juni 2020 atas kemungkinan dia kembali ke Korea Utara.

Tetapi dikatakan tidak ada tindakan yang diambil terhadap pria itu karena kurangnya bukti nyata.

Baca Juga: Link Nonton One Piece The Movie: Gold, Petualangan Luffy Menyelamatkan Zoro di Kapal Bajak Laut Gran Tesoro

Seorang pejabat di Kementerian Unifikasi Seoul yang menangani urusan lintas batas mengatakan pada hari ini bahwa mereka yang kembali telah menerima dukungan pemerintah untuk keselamatan pribadi, perumahan, perawatan medis, dan pekerjaan.

Warga Korea Utara itu jarang berinteraksi dengan tetangga, dan terlihat membuang barang-barangnya sehari sebelum dia melintasi perbatasan.

“Dia mengeluarkan kasur dan tempat tidur ke tempat pembuangan sampah pada pagi itu, dan itu aneh karena semuanya terlalu baru,” kata seorang tetangga.

“Saya berpikir untuk memintanya memberikannya kepada kami, tetapi akhirnya tidak melakukannya, karena kami tidak pernah menyapa satu sama lain,” ucapnya menambahkan.

Hingga September 2021, sekitar 33.800 pembelot Korea Utara telah kabur ke Korea Selatan dengan menempuh perjalanan panjang dan berisiko dalam mengejar kehidupan baru sambil melarikan diri dari kemiskinan dan penindasan di rumah.

Sejak 2012, Kementerian Unifikasi melaporkan hanya 30 pembelot yang dipastikan telah kembali ke Korea Utara.

Para pembelot dan aktivis mengatakan mungkin ada lebih banyak kasus yang tidak diketahui di antara mereka yang berjuang untuk beradaptasi dengan kehidupan di Korea Selatan.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler