Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia Bikin Dunia Kian Berbahaya karena Persaingan Kekuatan

15 Februari 2020, 18:20 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump.* /ERIN SCOTT/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier secara tidak langsung menyindir Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jumat 14 Februari 2020.

Dia menuduh Amerika Serikat, Tionngkok, dan Rusia membuat masyarakat global kehilangan kepercayaan dan merasa tidak aman karena berlomba-lomba menjadi negara dengan "kekuatan besar".

Reuters melaporkan sebagaimana dinukil Antara, kecenderungan perlombaan itu, menurut dia, kemungkinan bisa memunculkan persaingan baru dalam senjata nuklir.

Baca Juga: Muncul Pesan Berantai Warga Jawa Barat Diduga Terjangkit Virus Corona Menjelang Pemulangan WNI dari Tiongkok

Baca Juga: Langkah-langkah Pengisian Data Sensus Penduduk 2020 Online

PASUKAN Amerika Serikat mengikuti latihan penyergapan udara di Fort Campbell, Kentucky, , Kamis 13 Februari2020.*

Dalam pidato pembukaan di Konferensi Keamanan Munich tahunan, Frank-Walter Steinmeier menyesalkan pendekatan yang dijalankan tiga negara itu dalam urusan internasional.

Frank-Walter Steinmeier mengatakan, ungkapan Make America Great Again yang digaungkan Donald Trump telah mengorbankan tetangga dan mitranya.

Baca Juga: Mesir Terkonfirmasi Sebagai Negara Afrika Pertama yang Terpapar Virus Corona

Sebagai sosok yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri Jerman pada 2014, Frank-Walter Steinmeier merupakan sosok penting di balik "konsensus Munich" ketika para pemimpin Jerman mengatakan Berlin siap memikul lebih banyak tanggung jawab dalam urusan global.

Frank-Walter Steinmeier menekankan lagi tekad itu, tteapi tidak sebelum ia mengeluhkan pendekatan kebijakan luar negeri Rusia, Tiongkok, dan Amerika Serikat.

DEMONSTRAN memegang poster bergambar Presiden Ukrainia Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Russia Vladimir Putin dalam demonstrasi di Kiev, Ukraina, Jumat 14 Februari 2020.*

"Rusia... sekali lagi telah membuat kekuatan militer dan pergeseran perbatasan yang diwarnai kekerasan di kawasan Eropa sebagai sarana politik," katanya dalam teks pidato yang akan dibagikan pada pembukaan konferensi.

“Tiongkok... hanya menerima hukum internasional secara selektif yang tidak bertentangan dengan kepentingannya sendiri," kata Steinmeier.

"Sekutu terdekat kita, Amerika Serikat, di bawah pemerintahan sekarang, menolak gagasan komunitas internasional," ujarnya.

Baca Juga: Guru SD Pukul Murid di Jakarta, Berang karena Sepak Bola

“Hasilnya adalah lebih banyak ketidakpercayaan, lebih banyak persenjataan, lebih sedikit keamanan... Sepanjang jalan menuju perlombaan senjata nuklir baru," katanya.

Sebagai tanggapan, katanya, Jerman harus meningkatkan pengeluaran pertahanan agar dapat berkontribusi lebih banyak bagi keamanan Eropa dan untuk mempertahankan persekutuannya dengan Amerika Serikat.

Ia melihat kepentingan Amerika Serikat semakin menjauh dari Eropa dan menuju ke Asia.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, "Jerman siap untuk semakin terlibat, termasuk secara militer. Namun, janganlah kita mempersempit pembahasan kepada hanya satu masalah. Kekuatan persekutuan kita tidak diukur dalam euro atau dolar," katanya kepada media Jerman.

Ia menanggapi tekanan Amerika Serikat terhadap Jerman untuk meningkatkan pengeluaran pertahanannya.

"Diskusi tanpa henti, tanpa banyak gangguan, akan membawa hasil yang baik," katanya.

Frank-Walter Steinmeier mengimbau Eropa mengeluarkan kebijakan terhadap Rusia "yang tidak terbatas pada mengutuk pernyataan dan sanksi saja".

Eropa, kata dia, harus bisa menyeimbangkan diri dengan Tiongkok, antara meningkatkan persaingan sistem dan kebutuhan kerja sama.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler