Studi Terbaru: Tahun 2019 Emisi CO2 Global dari Sektor Listrik Turun 2 Persen

9 Maret 2020, 08:49 WIB
ILUSTRASI emisi karbondioksida (CO2) /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT – Karbon Dioksida (CO2) merupakan salah satu gas beracun yang menjadi penyebab utama polusi udara hingga menghasilkan kerusakan pada perubahan iklim yang sedang terjadi saat ini.

CO2 umumnya dihasilkan dari energi berbahan bakar fosil seperti bahan bakar minyak pada kendaraan dan pembangkit listrik batu bara.

Berdasarkan studi terbaru yang dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters emisi CO2 dari sektor listrik turun sebesar 2 persen pada 2019 silam.

Baca Juga: Dinilai Lecehkan Wanita, Komentator Liga 1 Minta Maaf di Hari Perempuan Sedunia

Adapun penyebab penurunan emisi karbon ini lantaran berkurangnya penggunaan energi batu bara sebagai pembangkit listrik di kawasan Amerika Serikat dan Eropa.

Studi yang dirilis pada Senin, 9 Maret 2020 waktu setempat ini menyebutkan pembangkit listrik batu bara turun sebesar 3 persen secara global, sedangkan di kawasan Eropa penurunan penggunaan batu bara turun sebesar 24 persen lantaran di dorong telah terciptanya pembangkit listrik energi terbarukan.

Dalam studi tersebut, penurunan emisi ini merupakan yang terbesar sejak tahun 1990 silam.

Baca Juga: Bruno Fernandes Beri Gestur Membungkam kepada Bos Manchester City

Berbeda di belahan dunia lain, dikawasan Asia misalnya Tiongkok saat ini masih melawan tren penurunan emisi karbon tersebut.

Hal ini lantaran negeri tirai bambu itu pada sektor pembangkit listriknya masih bergantung pada energi fosil batu bara.

Dalam kesepakatan iklim Paris, pemanasan global harus turun sebesar 1,5 derajat celcius.

Baca Juga: Akibat Wabah Virus Corona, Berikut Jadwal MotoGP 2020 Terbaru

Untuk mewujudkan kesepakatan tersebut, diperlukan kebijakan penurunan pembangkit listrik batu bara sebesar 11 persen secara global.

Penulis Utama Laporan dan Analis Batu Bara Dave Jones mengatakan dirinya menyambut positif penurunan emisi global yang disebabkan oleh pembangkit listrik batu bara.

Jones menambahkan pemerintah dunia harus mempercepat proses transisi energy listrik dari berbahan bakar fosil beralih ke energy terbarukan.

Baca Juga: Usai Jalani Pemeriksaan, Polisi: Tes Urine Ririn Ekawati Negatif Narkoba

"Penurunan global emisi batubara dan sektor listrik adalah berita baik untuk iklim, tetapi pemerintah harus secara dramatis mempercepat transisi listrik sehingga generasi batubara global runtuh sepanjang tahun 2020-an," ujarnya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters.

"Untuk beralih dari batu bara ke gas hanya dengan menukar satu bahan bakar fosil dengan yang lain," terangnya. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler