Jalani Isolasi Mandiri Selama 3 Pekan, Wanita Ini Syok saat Dinyatakan Positif Corona

14 April 2020, 20:25 WIB
ILUSTRASI Petugas kesehatan mendorong usungan dengan jenazah di Pusat Medis Yahudi Kingsbrook ditengah mewabahnya virus corona (COVID-19) di kawasan Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Rabu, 8 April 2020.* //REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Di Amerika Serikat (AS) terdapat satu fenomena cukup aneh dimana seorang wanita dikonfirmasi positif Virus Corona, meskipun dirinya tak keluar rumah selama tiga minggu.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari New York Post, kabar tersebut dilaporkan oleh Otoritas kesehatan negara bagian AS yang berada di pesisi Samudra Atlantik, Carolina Utara.

Diketahui, wanita tersebut bernama Rachel Brummert (30), ia merasa terkejut setelah mendapati tubuhnya mengalami gejala yang mengindikasikan virus corona.

Baca Juga: Atasi Kecemasan Akibat Virus Corona, Peneliti Kembangkan Audio Visual Sebagai Intervensi

Rachel Brummert didiagnosa terpapar virus corona setelah ia mengalami kesakitan yang semula ia kira karena penyakit kambuhan.

"Ini adalah yang paling sakit yang pernah saya alami dan ini yang paling menakutkan yang pernah saya alami," kata Rachel Brummert.

"Aku benar-benar ketakutan." lanjutnya.

Baca Juga: Ramadhan di Tengah Pandemi Corona, MUI: Berpuasalah, Niscaya akan Melahirkan Kesehatan

Wanita tersebut diketahui menderita kelainan autoimun, dan mengatakan kepada pihak rumah sakit bahwa dirinyab terakhir meninggalkan rumah Charlotte-nya pada saat ke apotek pada pertengahan Maret 2020 lalu.

Karena kondisi yang mendasarinya dan sebagai tindakan pencegahan, Rachel Brummert menjaga jarak dari orang lain, termasuk suaminya, hingga tinggal di kamar terpisah.

Pada satu kesempatan, ada seorang wanita yang telah dinyatakan positif virus corona mengantarkan barang belanjaan yang dipesannya di depan pintu.

Baca Juga: Padi Hitam Jeliteng Bisa Jadi Pilihan Makanan Pokok yang Mampu Tingkatkan Imunitas Tubuh

Dirinya langsung mengambil barang pesannya tanpa mengenakan sarung tangan dan tanpa melakukan kontak langsung dengan wanita tersebut.

"Saya benar-benar berpikir bahwa saya sudah melakukan semua dengan benar," ungkapnya.

Ia pun berpikir bahwa momen itulah penyebab dirinya terinfeksi virus corona dan membuat kondisinya menjadi buruk untuk saat ini.

Baca Juga: Adzan Berkumandang di Eropa Sebagai Upaya Berikan Semangat Umat Islam di Tengah Pandemi

Sejak saat itulah, Rachel Brummert mengalami gejala mengindikasikan seperti virus corona, mulai dari demam tinggi, batuk, hingga tiba-tiba flu, dan radang tenggorokan.

"Aku belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Saya terkena flu. Tapi ini bukan flu. Ini adalah monster lain," sebutnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler