2 Kali Ditolak Tes Virus Corona, Detektif di Amerika Serikat Meninggal

15 April 2020, 10:05 WIB
ILUSTRASI virus corona. Korban tewas akibat COVID-19 meningkat kembali.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Seorang petugas kepolisian Amerika Serikat (AS) di kawasan California dikabarkan meninggal dunia karena komplikasi virus corona.

Setelah sebelumnya, petugas kepolisian tersebut mendapatkan penolakan atas permintaannya untuk melalukan tes virus corona oleh dokter.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New York Post, pihak keluarga korban mengatakan kepada senator Demokrat Santa Rosa bahwa korban yang bernama Marylou Armer yang merupakan seorang detektif di Kepolisian Santa Rosa hanya bisa mendapatkan tes yang mengonfirmasi diagnosisnya setelah "terlambat".

Baca Juga: BI Berhasil Jaga Kestabilan Rupiah, Kini Berada di Level Rp 15.630 

Kakak perempuannya, Mari Lau mengatakan Marylou Armer pergi dua kali ke Pusat Medis Vallejo Kaiser Permanente dengan mengalami gejala demam, badan terasa sakit, dan sesak napas.

Akan tetapi seorang dokter yang mengatakan kepada pihak kepolisian bahwa dia (Marylou Armer) tidak dianggap sebagai kandidat untuk tes karena usianya dan kurangnya kondisi medis yang mendasarinya.

Pada akhirnya, dia tidak diuji sampai dia pergi ke ruang gawat darurat, di mana dia diintubasi dan ditempatkan dalam kondisi koma yang diinduksi secara medis.

"Sudah terlambat. Jujur itu sangat menyebalkan," kata Mari Lau.

Baca Juga: 5 Nutrisi Utama Penangkal Virus Corona 

Hingga akhirnya, Marylou Armer menyerah pada virus tersebut pada 31 Maret 2020, beberapa hari setelah dia menerima diagnosa yang dikonfirmasi positif.

Menanggapi kejadian tersebut, David Witt yang merupakan pakar penyakit menular nasional Kaiser mengatakan para dokter telah mematuhi pedoman pengujian otoritas kesehatan masyarakat, yang didasarkan pada ketersediaan tes yang sangat terbatas.

Lebih lanjut, ia mengucapkan rasa belasungkawanya atas kabar meninggalnya Marylou Armer.

"Kami memberikan rasa simpati yang tulus kepada keluarga Detektif Marylou Armer dan orang-orang terkasih pada saat yang sangat sulit ini.

Baca Juga: RRI Luncurkan Segmen Interaktif Khusus untuk Guru Dukung Program Belajar dari Rumah 

Sementara itu, menurut data Worldometer per Rabu 15 April 2020, di AS jumlah kasus positif virus corona sebanyak 613.886 orang dengan 26.047 orang meninggal dan 38.820 orang dinyatakan sembuh.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler