Anak-anak Tahanan Penjara ISIS Hidup dalam Kondisi Mengerikan, Menurut UNICEF

7 Februari 2022, 15:42 WIB
Ilustrasi penjara. UNICEF belum lama ini sorot kondisi anak-anak di penjara ISIS. /Pexels/Jimmy Chan

PR BEKASI – Ratusan anak-anak yang ditahan di penjara miliki ISIS di Suriah dilaporkan hidup dalam kondisi mengerikan.

Hal tersebut diketahui saat pasukan kurdi yang didukung oleh AS berhasil merebut penjara tersebut pada Senin, 31 Januari 2022 lalu setelah pertempuran sepuluh hari yang mematikan.

Badan anak-anak PBB, UNICEF menyatakan mereka siap memindahkan anak-anak malang tersebut dari penjara milik ISIS ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga: 3 Zodiak yang akan Memiliki Minggu Mengesankan, Taurus akan Bawa Hubungan ke Tingkat Baru

Dalam kunjungan ke penjara yang terletak di kota Hassakeh tersebut, UNICEF terkejut karena mereka hidup dalam kondisi yang mengerikan selama bertahun-tahun.

Bahkan, anak-anak yang mayoritas berusia 12 tahun tersebut diketahui mendapatkan penyiksaan hampir setiap hari oleh para anggota ISIS.

Dari 3.000 narapidana yang ditahan di penjara tersebut, lebih dari 600 diketahui masih anak-anak.

Baca Juga: Ajak Gala ke Makam Ibunya Sebelum Dipindah, Haji Faisal: Biar Ada Kenangan Pernah Dikuburkan Satu Liang Lahat

Hal tersebut dikatakan oleh perwakilan UNICEF di Suriah, Viktor Nylund yang turut berkunjung ke penjara tersebut.

“Meskipun beberapa layanan dasar sekarang ada, situasi anak-anak ini sangat genting,” katanya,

Sebelum dikuasai ISIS, diketahui ruang tahanan anak laki-laki dan tahanan orang dewasa di penjara tersebut terpisah.

Baca Juga: Ini Angka dan Warna Keberuntungan Capricorn, Gemini, Sagitarius hingga Libra Selama Februari 2022

Namun, saat ISIS mengambil alih penjara tersebut pada 20 Januari 2022, ruang tahanan mereka men jadi bercampur.

Beberapa narapidana dilaporkan telah melarikan diri, sementara yang lain termasuk tahanan anak-anak disandera dalam pertempuran berikutnya.

Nylund mengatakan UNICEF bekerja untuk memberikan keamanan dan perawatan bagi mereka sambil meminta semua pemangku kepentingan untuk segera menemukan solusi jangka panjang demi kepentingan terbaik anak-anak.

Baca Juga: Bukan Amanda Manopo, Mischa Chandrawinata Pernah Sebut Sosok Ini Sebagai Kriteria Istri Idaman

“Anak-anak tidak boleh ditahan karena berhubungan dengan kelompok bersenjata,” kata Nylund.

“Anak-anak yang terkait dan direkrut oleh kelompok bersenjata harus selalu diperlakukan sebagai korban konflik,” tambahnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.

Berdasarkan laporan dari kelompok hak asasi internasional seperti Save the Children dan Human Rights Watch, terdapat sekitar 700 anak laki-laki yang ditahan di penjara tersebut.

Baca Juga: BIGBANG Akan Comeback, T.O.P Justru Keluar dari YG Entertainment

Kelompok hak asasi internasional, termasuk Save the Children dan Human Rights Watch, sebelumnya mengatakan sekitar 700 anak laki-laki ditahan di penjara sebelum operasi untuk menyingkirkan para penyerang ISIS.

Pada Jumat, 4 Februari 2022 lalu, Human Rights Watch mengatakan ratusan anak laki-laki hilang dari pertempuran di dalam dan sekitar penjara.

Selama ini, ISIS diketahui selalu melakukan tindakan yang kejam terhadap orang-orang yang dianggap musuh mereka baik orang dewasa maupun anak-anak.

Baca Juga: Sinopsis Film American Renegades, Cari Harta Karun di Negeri Konflik Bosnia-Serbia

Dalam beberapa tahun terakhir, ISIS juga dilaporkan telah banyak mengeksekusi mati anak-anak.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler