Dinilai Tidak Tahu Apa-Apa, Joe Biden Disebut Presiden Tidak Jelas dan Mempermalukan AS

14 Februari 2022, 13:28 WIB
Seorang pakar Kebijakan Luar Negeri menilai Presiden AS, Joe Biden sebagai pemimpin yang tidak jelas dan memalukan. /Instagram/@Joe Biden

PR BEKASI – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden baru-baru ini telah memperingati setahun jabatannya memimpin negara adidaya tersebut.

Tetapi, di tahun pertama kepemimpinannya ini, popularitas Joe Biden malah mengalami penurunan drastis.

Hal tersebut dikarenakan Joe Biden dianggap telah melakukan berbagai blunder politik yang dinilai sebagai bencana mutlak sebagai seorang Presiden.

Baca Juga: Ikatan Cinta 14 Februari 2022: Michi Berhasil Temukan Reyna, Bukti Foto Jadi Petunjuk Penting untuk Aldebaran

Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh lembaga Real Clear Politics, hanya sebanyak 39.8 persen warga AS yang mengapresiasi kinerja Joe Biden sebagai Presiden AS.

Sementara itu, lebih dari setengah warga AS (54.5 persen) tidak setuju dengan kinerja Joe Biden.

Hal tersebut membuktikan bahwa peringkat persetujuan Joe Biden dalam survei terbaru merosot tajam sebanyak 40 persen untuk pertama kalinya sejak dirinya menjabat.

Baca Juga: Kimetsu no Yaiba Season 3: Prediksi Waktu Rilis hingga Rekap Anime

Selama bulan-bulan pertamanya menjabat, peringkat persetujuan Joe Biden berada di atas 50 persen.

Akan tetapi itu mulai menurun di tengah penarikan pasukan AS yang kacau dan mematikan dari Afghanistan pada Agustus 2022 lalu.

Tekanan meningkat baru-baru ini ketika terungkap bahwa inflasi AS telah melonjak menjadi 7.5 persen dalam kenaikan tahunan tercepat dalam 40 tahun.

Baca Juga: Sebut Posisi Partai Politik di Indonesia Ambigu, Fahri Hamzah: yang Jadi Korban Rakyat

Tak hanya itu, Pasar Saham AS juga mencapai nilai terendahnya sejak 2009 lalu dengan indeks S&P merosot 5.3 persen pada bulan lalu.

Pakar Kebijakan Luar Negeri AS, Nile Gardiner menilai bahwa tahun pertama kepemimpinan Joe Biden adalah sebuah bencana mutlak.

"Tahun pertama Joe Biden sebagai Presiden telah menjadi bencana mutlak, baik bagi AS maupun dunia bebas,” katanya.

Baca Juga: Sinopsis Film Crazy Rich Asians Spesial Hari Valentine, Punya Pacar Orang Super Kaya

Menurutnya, pada saat ini AS sedang mengalami situasi ekonomi dan sosial yang sangat mengerikan.

"AS berada dalam kondisi penurunan yang mengerikan. Kami mengalami inflasi yang melonjak, pasar saham yang tenggelam, kejahatan kekerasan yang meningkat pesat di sebagian besar kota besar,” katanya.

"Dia mendorong penurunan negara adidaya dunia. Sebagian besar jajak pendapat menunjukkan dia sangat tidak populer. Warga AS berpikir kepresidenannya adalah kegagalan besar,” tambahnya.

Baca Juga: Jokowi Disebut Petugas Partai, Fahri Hamzah: Tanpa Rakyat Dia Bukan Siapa-Siapa

Berbagai blunder politik yang dilakukan oleh Joe Biden tersebut dinilai olehnya telah mencoreng citra AS sebagai negara adidaya.

"Penarikan pasukan dari Afghanistan benar-benar bencana dan itu adalah bencana kebijakan luar negeri AS terbesar sejak era Vietnam,” katanya.

"Itu adalah penghinaan terhadap negara adidaya dunia. Kenyataannya adalah banyak sekutu AS sekarang tidak mempercayai Biden sementara musuh AS semakin kuat,” tambahnya.

Baca Juga: Hari Valentine, Ini 5 Rekomendasi Film Romantis Terbaik yang Bikin Baper

Lebih parahnya lagi, Gardiner menyatakan bahwa Joe Biden sebagai pemimpin yang tidak jelas dan memalukan.

"Ini memalukan dan memalukan bagi AS ketika kita memiliki pemimpin dunia bebas yang jelas-jelas tidak masuk akal,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Express, Senin, 14 Februari 2022.

"Ini adalah presiden yang tidak tahu apa-apa, tidak tahu apa-apa, yang sangat menghina peran yang dimainkan AS sebagai pemimpin dunia bebas, yang mendorong kemunduran tanpa henti,” tambahnya.

Baca Juga: Cek Fakta: The Simpsons Dikabarkan Kembali Ramal Super Bowl 2022, Simak Kebenarannya

Terakhir, Gardiner mengatakan bahwa AS saat ini membutuhkan sosok Presiden AS baru yang lebih tegas dari Joe Biden.

"AS membutuhkan kepemimpinan nyata dari seseorang yang benar-benar percaya pada AS dan akan memimpin dunia bebas,” tutupnya.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler