Penelitian Terbaru, Ilmuwan Temukan Antibodi SARS Dapat Lawan Virus Corona

19 Mei 2020, 14:41 WIB
ILUSTRASI vaksin corona COVID-19 /AFP / File / ANDREW CABALLERO-REYNOLDS/

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di laboratorium membuktikan bahwa antibodi dari seorang pasien yang sembuh dari SARS terbukti mampu memblokir infeksi virus corona.

Penemuan ini disampaikan para ahli pada Senin, 18 Mei 2020 yang mencari terobosan potensial untuk vaksinasi virus corona.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs CTV News, pada Selasa, 19 Mei 2020, para ilmuwan yang berbasis di Swiss dan AS sebelumnya mengisolasi antibodi dari pasien sembuh SARS pada tahun 2003. Saat itu, wabah SARS menewaskan 774 orang.

Baca Juga: Langgar Program Asimilasi, Bahar Smith Ditempatkan di Sel Pengasingan 

Mereka bereksperimen dengan 25 jenis antibodi berbeda yang menargetkan lonjakan protein spesifik pada virus, untuk melihat apakah antibodi itu dapat mencegah sel terinfeksi COVID-19.

Buktinya, baik SARS maupun patogen yang menyebabkan COVID-19 adalah jenis virus corona, yang diduga berasal dari hewan dan keduanya memiliki struktur serupa.

Para ilmuwan mengidentifikasi delapan antibodi yang dapat mengikat virus corona dan sel yang terinfeksi.

Kabar baiknya, ada satu kandidat dari antibodi SARS yang dinamai S309 terbukti memiliki aktivasi netralisasi yang sangat kuat untuk virus corona.

Baca Juga: Cek Fakta: Ganjar Pranowo Disebut Izinkan Salat Id dengan Syarat, Simak Faktanya  

Dengan menggabungkan S309 dengan antibodi lain yang kurang kuat, mereka dapat mengincar wilayah yang berbeda pada lonjakan protein virus sehingga mengurangi potensi virus tersebut untuk bermutasi.

Tidak sedikit ilmuwan di dunia telah menghabiskan waktunya mencari pengobatan yang paling efektif untuk melawan pandemi Covid-19, termasuk beberapa di antaranya melibatkan penggunaan antibodi pasien yang sudah sembuh.

Penelitian yang dilakukan tersebut tidak melibatkan manusia dalam risetnya. Sebaliknya, para ahli mengamati antibodi SARS di laboratorium.

Meski begitu, para ahli mengatakan bahwa temuan mereka mewakili bukti konsep bahwa antibodi dari SARS dapat mencegah infeksi Covid-19 yang parah.

Baca Juga: Anggap Berpihak Pada Tiongkok, Donald Trump Sebut WHO sebagai 'Boneka Tiongkok' 

"Hasil ini membuka jalan untuk menggunakan campuran antibodi S309 dan antibodi lain untuk profilaksis pada individu yang berisiko tinggi terpapar, atau sebagai terapi pasca tertular virus, atau mencegah penyakit lebih parah," ungkap mereka dalam penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature.

Kasus virus corona di dunia per 19 Mei 2020, tercatat 4,8 juta positif, 1,79 juta sembuh, dan 318 ribu orang meninggal.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: CTV News

Tags

Terkini

Terpopuler