Ekstrak Ganja Diklaim Berpotensi Lawan Virus Corona

19 Mei 2020, 16:04 WIB
DAUN ganja.* /7RAYSMARKETING/PIXABAY /

PIKIRAN RAKYAT - Studi terbaru mengklaim bahwa ekstrak ganja dapat membantu melawan virus corona.

Para ilmuwan di Universitas Lethbrigde, Kanada, meneliti lebih dari 400 jenis tanaman ganja dalam upaya mencari penawar virus corona.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Star, Selasa 19 Mei 2020, para ilmuwan mengklaim setidaknya ada selusin ekstrak ganja potensial untuk pengobatan virus corona.

Salah satu ilmuwan dalam penelitian itu, Dr. Igor Kovalchuk mengatakan, "Beberapa jenis ekstrak ganja telah mengurangi jumlah reseptor ini hingga 79 persen, peluang masuknya jauh lebih rendah."

Baca Juga: Cek Fakta: Pemerintah Dikabarkan Beri Bantuan Rp 2 Juta dan Registrasi via Telefon, Simak Faktanya

"Jika mereka dapat mengurangi jumlah reseptor, ada kemungkinan jauh lebih kecil untuk terinfeksi virus corona," ujarnya.

Akan tetapi, temuan awal itu masih memerlukan penelitian lebih lanjut. "Kami lebih berfokus pada senyawa kimia dalam ganja yang lebih tinggi karena orang dapat mengambil dosis yang lebih tinggi dan tidak terganggu," katanya.

"Ekstrak senyawa ganja menurut kami adalah yang paling sukses. Sambil menunggu penelitian lebih lanjut, hal ini bisa menjadi tambahan yang berguna dan aman untuk pengobatan Covid-19 sebagai terapi," tutur Kovalchuk.

Baca Juga: Bandung Perpanjang PSBB Hingga Akhir Mei 2020, Pemkot Jelaskan Soal Zona Merah, Kuning, dan Hitam

Dia juga menyarankan orang memilih jalan terapi sesuai anjuran. "Penelitian kami dapat memiliki dampak besar, tidak banyak obat yang berpotensi mengurangi infeksi virus corona hingga 70 hingga 80 persen," ujarnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, ganja sejauh ini merupakan obat terlarang yang paling banyak dibudidayakan, diperdagangkan, dan disalahgunakan.

Dekade ini, penyalahgunaan ganja telah berkembang lebih cepat daripada penyalahgunaan kokain.

Peningkatan penyalahgunaan ganja yang paling cepat sejak 1960-an telah terjadi di negara-negara maju di Amerika Utara, Eropa Barat, dan Australia.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler