Miliarder Prediksi Krisis Ekonomi Paling Brutal Terjadi jika Rusia Terus Invasi Ukraina

4 Maret 2022, 16:56 WIB
Ilustrasi perang Rusia-Ukraina. Berikut kronologi evakuasi WNI di Ukraina. /Pixabay/Pexels

PR BEKASI - Miliarder, Oleg Deripaska memperingatkan, bahwa sanksi internasional yang keras pada Rusia atas invasi ke Ukraina akan menjerumuskan negari Beruang Merah ke dalam krisis ekonomi.

“Saya memahami ini lebih baik daripada yang lain. Ketika orang berkata: Apakah mereka akan menjatuhkan 'tirai besi'? 'Tirai besi' sudah diturunkan," kata Deripaska dalam pidatonya di sebuah forum ekonomi di kota Krasnoyarsk, Siberia, Kamis 3 Maret 2022.

Tirai besi adalah istilah era Perang Dingin, yang dikaitkan dengan Winston Churchill, digunakan untuk menggambarkan isolasi Uni Soviet dan negara-negara satelitnya dari Barat.

Akan tetapi, Oleg Deripaska, yang merupakan orang terkaya Rusia di akhir tahun 2000-an, telah menggunakannya untuk merujuk pada sanksi baru, yang dikenakan kepada Moskow oleh AS, Uni Eropa, dan negara-negara lain sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Komedi Thailand yang Siap Kocok Perut, Ada yang Dibintangi Mario Maurer

Sejumlah sanksi yang dikenakan pada Rusia adalah pesawat negara tersebut telah dilarang dari wilayah udara Amerika dan Eropa, beberapa bank terbesar di negara itu, telah terputus dari jaringan pembayaran global SWIFT, dan perusahaan asing besar seperti Apple dan Ikea telah menghentikan operasi mereka di Rusia.

Dia menegaskan bahwa krisi keuangan paling brutal sedang menunggu Rusia selama beberapa tahun ke depan.

"Kalikan krisis 1998 dengan setidaknya tiga," ujarnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari RT.

Pada Agustus 1998, Rusia mengalami salah satu guncangan ekonomi terburuk dalam sejarah modernnya, di mana bank sentral negara tersebut mendevaluasi rubel dan gagal membayar utang.

Baca Juga: Rusia Serang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa, Bencana Chernobyl Jilid 2 Mengintai

Oleg Deripaska telah mengusulkan beberapa langkah untuk diambil Rusia untuk meluruskan berbagai hal dan “mulai mengangkat tirai besi lagi".

“Langkah pertama adalah perdamaian. Langkah kedua adalah meluncurkan diskusi yang jujur tentang di mana kita tinggal, bagaimana kita hidup, dalam kondisi apa, siapa yang bertanggung jawab atas apa, dan siapa yang menanggung risiko apa,” saran taipan aluminium, yang memperoleh kewarganegaraan Siprus pada 2017.

Pada pekan lalu, Rusia mengirimkan pasukan memasuki kota-kota di Ukraina, dan menyebutnya sebagai cara menghentikan pertumpahan darah di republik Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri.

Selain itu, invasi tersebut juga dikatakan untuk mencegah Ukraina mencoba merebut kembali mereka dengan paksa.

Menurut Moskow, tidak ada niat untuk menduduki negara tetangga mereka itu, tetapi hanya berusaha mendenazifikasi serta mendemiliterisasi Ukraina.

Kiev telah membantah menyembunyikan rencana untuk meluncurkan serangan skala penuh terhadap kedua republik tersebut.

Ukraina menyalahkan Rusia karena melancarkan perang yang tidak beralasan untuk melawannya.***

 

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler