Jelang Ramadhan, Polisi Israel Minta Anggotanya Tidak Lakukan Kekerasan terhadap Warga Palestina

4 Maret 2022, 21:22 WIB
Seorang pejabat polisi Israel meminta anggotanya tidak melakukan kekerasan berlebihan menjelang bulan suci Ramadan terhadap warga Palestina di Yerusalem. /Reuters/Mussa Qawasma/

PR BEKASI – Polisi Israel meminta para anggotanya untuk tidak melakukan kekerasan berlebihan kepada warga Palestina menjelang bulan suci Ramadhan. 

Pasalnya, minggu ini para anggota polisi Israel menggunakan kekerasan yang berlebihan terhadap warga Palestina di Yerusalem yang diduduki.  

Kekerasan tersebut terjadi saat ribuan warga Palestina sedang berkumpul di Kota Tua Yerusalem pada Senin, 28 Februari 2022 sore untuk memperingati Isra Miraj. 

Namun, di tengah peringatan yang berlangsung dengan tertib itu, polisi Israel malah melancarkan serangan terhadap warga Palestina yang kemudian menyebabkan bentrokan. 

Baca Juga: Anime Shaman King Segera Tayang di Netflix, Simak Sejumlah Faktanya

Dalam bentrokan tersebut, sebanyak 20 warga Palestina dilaporkan telah ditangkap oleh polisi Israel. 

Sementara Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, bahwa sebanyak 36 warga Palestina mengalami luka-luka akibat menjadi korban kekerasan polisi Israel. 

Tak hanya orang dewasa, dua anak Palestina juga menjadi korban luka akibat terkena ledakan granat yang dilemparkan oleh polisi Israel ke arah mereka. 

Salah satu korban ledakan granat tersebut, diketahui seorang gadis berusia sebelas tahun yang sampai saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. 

Baca Juga: Dampak Rusia-Ukraina, Peneliti UGM: Negara Lain Perlu Siap Hadapi Lonjakan Pengungsi

Menyusul insiden itu, polisi Israel mengatakan pihaknya bersama Kementerian Kehakiman Israel sedang melakukan penyelidikan terkait pelanggaran kekerasan, yang dilakukan oleh para anggotanya. 

Bahkan, seorang pejabat senior polisi Israel telah mengakui bahwa anggotanya telah melakukan kekerasan terhadap warga Palestina, dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak bijaksana. 

Dia kemudian memerintahkan para anggotanya untuk tidak melakukan kekerasan terhadap warga palestina menjelang bulan suci Ramadan yang hanya tinggal beberapa hari lagi.

"Sesaat sebelum Ramadan, situasi di Yerusalem harus tetap kondusif. Namun hal tersebut dirusak oleh berita seorang gadis yang cacat akibat terluka oleh ledakan granat polisi Israel,” katanya. 

Baca Juga: Ridho Illahi Ungkap Alasan Jatuh Cinta ke Dinar Candy: Dia Kayak Pemberian Tuhan

"Jika tidak ada perubahan yang dilakukan polisi Israel terhadap warga Palestina, maka insiden dapat membuat suasana menjadi tak menentu saat bulan Ramadan," tambahnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Jumat, 4 Maret 2022. 

Bentrokan di bulan suci Ramadan diketahui merupakan kejadian yang kerap terjadi di wilayah Palestina yang diduduki, terutama di Yerusalem.

Diketahui, polisi Israel sering menerapkan langkah-langkah yang membatasi hak umat Muslim Palestina untuk beribadah di kompleks Masjid Al Aqsa dan daerah sekitarnya. 

Tahun lalu, langkah-langkah tersebut menyebabkan bentrokan selama berminggu-minggu di Yerusalem dan sekitarnya, dengan konflik intens terjadi antara Hamas di Jalur Gaza dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF). 

Kejadian tersebut mengakibatkan kematian lebih dari 200 warga Palestina dan selusin warga Israel. 

Polisi Israel dilaporkan tidak ingin insiden seperti itu terulang kembali di bulan Ramadan tahun ini. 

"Ada cukup banyak orang yang ingin memicu ketegangan di daerah itu, tetapi kami tidak dapat memberikan alasan apapun kepada penduduk Yerusalem Timur untuk melakukannya," kata pejabat senior itu.  

"Kita harus membiarkan mereka merayakan Ramadhan dengan gesekan seminimal mungkin dan mengendalikan insiden saat itu terjadi," tambahnya.*** 

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler