Tidak Hanya di Lautan, Tiongkok Berencana Kuasai Ruang Angkasa dengan Bangun Stasiun Pada Tahun 2023

29 Mei 2020, 21:46 WIB
ILUSTRASI stasiun luar angkasa.* /CMSA/

PIKIRAN RAKYAT - Tiongkok dikabarkan tengah bersiap untuk melaksanakan 11 misi dalam dua tahun dengan membangun stasiun ruang angkasa dan akan segera memilih sejumlah astronot baru untuk proyek tersebut.

Dilansir Space News oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Kepala Perancang Program Luar Angkasa Manusia Tiongkok, Zhou Jianping mengatakan modul pertama untuk stasiun ruang angkasa Tiongkok akan diluncurkan pada tahun 2021.

Peluncuran modul inti Tianhe pada Long March 5B dapat berlangsung di Wenchang pada awal 2021. Peluncuran ini akan diikuti oleh penerbangan Shenzhou yang diawaki, dari Jiuquan, dan misi kargo Tianzhou.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Dikabarkan Gantikan Mahfud MD Sebagai Anggota BPIP, Cek Faktanya 

Modul percobaan pertama dari dua yang direncakan akan diluncurkan untuk docking dengan Tianhe.

Keseluruhan 11 peluncuran akan dilakukan untuk menyelesaikan pembangunan stasiun ruang angka sekitar tahun 2023, kata Zhou Jianping.

Ini akan menjadi peluncuran inti dan dua modul percobaan, serta empat pesawat ruang angkasa berawak, dan empat pesawat ruang angkasa kargo.

Rencana peluncuran intensif terungkap setelah penerbangan uji coba dinilai sukses dari roket Long March 5B yang dilakukan pada 5 Mei 2020.

Baca Juga: Ridwan Kamil Umumkan 2 Zona di Jabar, Bekasi dan 10 Daerah Lainnya Lanjut PSBB Parsial 

Misi tersebut akan dilakukan dengan mengggunakan Long March 5B, Long March 2F, dan Long Lauch 7 peluncuran kendaraan.

Tiongkok juga direncanakan akan meluncurkan misi Marswen-1 Mars pada bulan Juli mendatang dan sampel bulan Chang'e-5 kembali pada kuartal keempat sebelum melanjutkan untuk meluncurkan modul inti stasiun ruang angkasa.

Stasiun tiga modul, 66-metrik-ton ruang angkasa akan menampung tiga astronot selama enam bulan rotasi.

Baca Juga: UU Keamanan Nasional Disahkan Tiongkok, Hong Kong Kecam AS agar Tidak Ikut Campur 

Eksperimen ini direncanakan meliputi proyek-proyek internasional seperti di bidang astronomi, kedokteran ruang, ilmu kehidupan ruang, bioteknologi, fisika fluida gaya berat mikro, pembakaran gaya berat mikro, dan teknologi luar angkasa.

Pos terdepan akan mengorbit di antara 340-450 kilometer selama setidaknya 10 tahun. Kecenderungan orbital akan sekitar 43 derajat untuk memungkinkan peluncuran kru ke stasiun dari Jiuquan di Gurun Gobi.

Stasiun ini berpotensi diperluas menjadi enam modul, menggunakan modul cadangan yang jelas.

Baca Juga: AS dan Negara Sekutu Mengutuk Tiongkok Atas Pengesahan Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong 

Seleksi astronot baru dimulai bulan Juli 2020

Gelombang ketiga astronot akan dipilih pada Juli 2020, kata astronot Wang Yaping.

Setidaknya sebanyak 18 astronot baru, termasuk pria dan wanita akan direkrut dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat dan untuk pertama kalinya, warga sipil dengan latar belakang sains dan teknik.

Pembukaan babak baru pemilihan astronot pertama kali diumumkan pada 2017. Namun, kegagalan 'Long 5 Maret kedua' pada bulan Juli tahun itu menunda proyek stasiun luar angkasa.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Space News

Tags

Terkini

Terpopuler