22 Orang Dilaporkan Tewas, Usai Ledakan yang Terjadi di Sebuah Hotel di Kuba

7 Mei 2022, 14:41 WIB
Debu dan asap mengepul usai ledakan di Hotel Saratoga Havana, Kuba. /tangkapan layar Tiktok @yordanwill/

PR BEKASI - Baru-baru ini sebuah hotel yang berada di ibu kota Kuba mengalami insiden tak terduga.

Sebuah ledakan terjadi di hotel tersebut yang dilaporkan menelan korban jiwa.

Dikabarkan ada lebih dari 20 orang korban tewas, dan puluhan lainnya alami luka-luka.

Baca Juga: Pemudik Bertujuan Bekasi Diimbau Tak Melewati Tol Japek, Polisi Beberkan Alasannya

Lebih lengkapnya, 22 orang dilaporkan tewas dan 74 orang kini dirawat di rumah sakit usai ledakan yang terjadi di hotel yang berada di Havana, Kuba.

Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Guardian, ledakan terjadi yang merobek bagian depan sebuah hotel di ibu kota Kuba.

Ledakan tersebut menyebabkan gumpalan debu berhamburan ke udara.

Baca Juga: Daftar Harga Tiket Bioskop Film KKN di Desa Penari dan Doctor Strange di Bandung Hari Ini, 7 Mei 2022

Serta puing-puing berserakan di seberang jalan sekitar hotel tersebut.

Sejumlah potret kejadian beredar di media sosial, termasuk Twitter.

Lebih lanjut, setelah kejadian tersebut, presiden Kuba mengungkap kemungkinan penyebab ledakan yang terjadi.

Baca Juga: Weekend Tarif Naik, Berikut Daftar Harga Tiket Bioskop KKN di Desa Penari dan Doctor Strange di Palembang

Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel mengatakan ledakan di Hotel Saratoga itu tampaknya disebabkan oleh kebocoran gas.

"Dalam kasus apa pun itu bukan bom atau serangan," katanya kepada Reuters. saat dia meninggalkan rumah sakit Calixto Garcia di ibu kota, tempat banyak dari yang terluka dirawat.

"Itu hanya kecelakaan yang sangat disayangkan," tuturnya.

Baca Juga: One Piece 1049, Hubungan antara Senjata Kuno Poseidon, Raja Laut, dan Peradaban Manusia Ikan

Kemudian hotel tersebut dikabarkan ditutup untuk turis pada saat ledakan, tetapi para pekerja berada di dalam.

Sementara itu, TV pemerintah melaporkan upaya pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung.

Serta mengatakan tidak jelas apakah korban tambahan masih terperangkap di puing-puing.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler