PR BEKASI - Vladimir Putin hadir dalam perayaan tahunan di Rusia dalam parade Hari Kemenangan.
Dalam parade Hari Kemnangan tersebut, Vladimir Putin menyerukan pidato, yang juga menyebut tentang keamanan Rusia.
Sekitar 11.000 tentara berpartisipasi dalam parade hari kemenangan di Lapangan Merah Moskow, Rusia.
Parade militer juga berlangsung di Vladivostok, dan Novosibirsk, Rusia.
Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Perawat Internasional pada 12 Mei 2022, Gratis!
Vladimir Putin menyampaikan pidatonya yang berpusat pada invasi Rusia yang masih berlangsung di Ukraina, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari DW pada 9 Mei 2022.
Dia menjelaskan invasi adalah satu-satunya keputusan yang tepat untuk diambil dan menjadi langkah pencegahan untuk menangkal agresi.
Menurut Putin, negara Barat sedang merencanakan invasi ke negaranya, dan ketegangan akan segera tiba di perbatasan.
Baca Juga: KAI Wisata Buka Loker Minimal SMA, Lamar via Recruitment.kawisata.id hingga 12 Mei 2022
"Barat sedang mempersiapkan invasi ke Rusia, NATO menciptakan ketegangan di perbatasan. Mereka tidak mau mendengarkan Rusia, mereka punya rencana lain," kata Vladimir Putin.
Dia mengklaim bahwa tindakan invasi ke Ukraina merupakan bentuk perjuangan Rusia untuk Tanah Air di Donbas.
Dia juga mengatakan bahwa Perang Dunia II sangat perlu untuk diingat oleh setiap orang.
Baca Juga: Teori One Piece 1048: Bukan Mihawk, Inilah Sosok Musuh Terkuat Zoro Selanjutnya
"Ini agar tidak ada yang melupakan pelajaran dari Perang Dunia II. Agar tidak ada tempat di dunia untuk algojo, penghukum dan Nazi," ujarnya.
Dia menjanjikan dukungan untuk keluarga tentara yang gugur di medan perang yang menyaktkan.
"Kematian setiap prajurit dan perwira sangat menyakitkan bagi kami. Negara akan melakukan segalanya untuk mengurus keluarga-keluarga ini," ungkapnya.
Baca Juga: Prediksi One Piece 1049, Zunisha Tiba di Wano, Bantu Momonosuke Pindahkan Onigashima dengan Belalai
Kremlin mengungkapkan spekulasi Putin pada tindakannya dalam invasi ke Ukraina bukan sebagai perang, tetapi sebagai operasi militer khusus.***