Vaksin Virus Corona CanSino dari Tiongkok Terbukti Aman bagi Tubuh Saat Uji Klinis

21 Juli 2020, 20:05 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona: Uji klinis fase ke-3 vaksin Covid-19 asal Tiongkok akan dilakukan di Kota Bandung dengan menyuntikannya pada 1.620 relawan. /Xinhua/Zhang Yuwei/

PR BEKASI - Vaksin virus corona yang dikembangkan oleh CanSino Biologics Inc dan unit riset militer Tiongkok terbukti aman dan menghasilkan respons imun di sebagian besar penerimanya, menurut para peneliti pada Senin, 20 Juli 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters, Selasa, 21 Juli 2020, calon vaksin CanSino, Ad5-nCOV, merupakan satu dari segelintir vaksin yang memberikan harapan dalam uji klinis pada manusia.

Vaksin tersebut juga bersiap untuk uji coba tahap akhir, bersama dengan proyek yang melibatkan Moderna Inc, BioNTech SE, dan Inovio Pharmaceuticals Inc.

Baca Juga: Kabar Gembira, Gaji ke-13 ASN Akan Cair Agustus 2020, Lebih Cepat yang Dijanjikan Sri Mulyani 

Sementara vaksin CanSino belum memulai uji klinis tahap akhir dengan skala besar untuk menilai seberapa efektif mencegah orang terinfeksi, pihaknya mendapat lampu hijau untuk penggunaan di kalangan militer Tiongkok.

Hasil dari studi tahap menengah, yang dipublikasi di jurnal medis Lancet, mendukung pengujian calon vaksin pada uji coba yang lebih besar, menurut penulis studi.

Calon vaksin menggunakan virus yang disebut adenovirus untuk membawa materi genetik dari protein virus corona baru ke dalam tubuh manusia, sebuah metode yang juga digunakan oleh para peneliti di Universitas Oxford dan AstraZeneca untuk calon vaksin mereka.

Respons imun yang dikeluarkan oleh vaksin mungkin saja berkurang jika seseorang yang telah diberikan injeksi mengalami imun adenovirus tingkat tinggi dari infeksi sebelumnya, menurut peneliti Tiongkok.

Baca Juga: 442 Kasus Baru Kembali Pecahkan Rekor DKI Jakarta, Anies Baswedan Bersiap Kebijakan 'Rem Darurat'? 

CanSino mempercayai Lilly Asia Ventures, yang didukung raksasa farmasi AS Eli Lilly and Co, sebagai pemegang saham utama mereka, menurut data Refinitiv.

Sebelumnya, Bio Farma berharap jika uji klinis tahap 3 terhadap vaksin Sinovac Tiongkok berjalan lancar maka Holding BUMN Farmasi itu akan memproduksinya pada kuartal pertama tahun 2021.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, uji klinis tahap 3 vaksin COVID-19, dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021.

“Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama 2021 mendatang dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," kata Honesti, sebagaimana dikutip dari Antara.

Baca Juga: Misteri Penemuan Rambut di TKP Yodi Prabowo, Polisi Ungkap Jawabannya 

Honesti menambahkan, alasan pemilihan Sinovac sebagai mitra adalah platform vaksin/metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma saat ini.

Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis.

Indonesia melalui Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, siap untuk melakukan uji klinis tahap 3 untuk vaksin COVID-19.

Sebagai tahap awal Uji Klinis tahap 3, vaksin dari Sinovac, Tiongkok, sudah tiba di Bio Farma pada tanggal 19 Juli 2020 sebanyak 2.400 vaksin.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Varian Produk Baru Indomie Rasa Saksang Babi 

Kedatangan vaksin COVID-19 dari Sinovac akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap 3 pada Agustus 2020 mendatang.

Kedatangan vaksin COVID-19 dari Tiongkok ini, tidak terlepas dari dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) dan peran Kementerian Luar Negeri RI yang membantu dalam proses kedatangan vaksin COVID-19 dari Tiongkok hingga ke Indonesia sebagai Diplomatic Goods.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler