Ingin Bergabung Kembali dengan Indonesia, Simak Fakta tentang Timor Leste Sejak Kemerdekaan 1999

4 September 2020, 21:36 WIB
Rakyat Timor Leste. /The Convertation/

PR BEKASI - Pada tahun 1999, setelah Soeharto resmi mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden Republik Indonesia, puncak kekuasaan kemudian dipegang oleh wakilnya yakni BJ Habibie.

Namun dalam kepemimpinan singkatnya, BJ Habibie dihadapkan pada persoalan Timor Leste yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. BJ Habibie pun menyatakan kesediaannya mengadakan referendum untuk Timor Timur.

Referendum tersebut berlangsung pada 30 Agustus 1999, yang dilansir oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui situs resmi Timor Leste pada 4 September 2020

Baca Juga: Minta Bersinergi, Bawaslu Sebut Ada Empat Elemen Kunci Sukses Pilkada 2020 

Setelah melalui penentuan pendapat rakyat tanggal 30 Oktober 1999, Provinsi Timor Timur berpisah dengan Indonesia dan resmi menjadi negara Timor Leste pada 20 Mei 2002.

Setelah merdeka, situasi pascaperang perlahan bisa dikendalikan dengan pelucutan senjata secara progresif dari milisi dan dimulainya pembangunan kembali rumah, sekolah, dan infrastruktur.

Xanana Gusmao, mantan pejuang kemerdekaan Timor Timur, kemudian diangkat menjadi Presiden Timor Leste pertama dan kemudian menjadi perdana menteri.

Bentuk pemerintahan di Timor Leste adalah semi-presidensial. Presiden sebagai Kepala Negara dan Perdana Menteri sebagai Kepala Pemerintahan.

Baca Juga: KPK Panggil Wali Kota Bandung Soal Korupsi Ruang Terbuka Hijau 

Kini isu Timor Leste yang meminta kembali bergabung dengan Indonesia terus terdengar setelah kini negara tersebut terjerembap sebagai salah satu negara termiskin di dunia.

Namun sebenarnya seperti apa perjalan 21 tahun Timor Leste saat ini, simak fakta-faktanya berikut ini.

1. Presiden Timor Leste

Presiden di negara itu saat ini adalah Francisco Guterres yang dilantik sebagai presiden pada Mei 2017 lalu. Ia adalah pemimpin partai kiri-tengah Fretilin dan seorang mantan gerilyawan yang berjuang memerdekakan Timor Timur dari Indonesia.

Sementara itu, perdana menteri Timor Leste saat ini adalah Taur Matan Ruak.

Baca Juga: Ancam Sebar Video Call Asusila, Oknum TNI dan Polri Kompak Peras Korban Hingga Rp17 Juta 

2. Mata Uang Timor Leste

Timor Leste menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat untuk seluruh transaksi ekonomi.

Walaupun demikian, Timor Leste memiliki mata uang lokal bernama koin centavo yang diperkenalkan pada 2003 untuk menggantikan rupiah. Uang ini dicetak langsung di Portugis.

3. Bahasa Resmi Timor Leste

Timor Leste menggunakan dua bahasa resmi, yakni Bahasa Tetun dan Bahasa Portugis. Selain itu, ada sekitar 15 dialek lokal lainnya.

Akan tetapi, negara tersebut juga menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sebagai bahasa kerja.

4. Lagu Nasional Timor Leste

Pátria adalah lagu kebangsaan Timor Leste. Liriknya ditulis oleh Francisco Borja da Costa sementara lagunya digubah Afonso de Araujo pada tahun 1975.

Lagu ini dijadikan lagu kebangsaan pada tahun 2002. Lagu ini dinyanyikan dalam versi bahasa Portugis dan belum mempunyai versi bahasa Tetun yang merupakan salah satu bahasa nasional Timor Leste.

Baca Juga: Detik-detik Petahana Bupati Halmahera Timur Meninggal Dunia Usai Daftar Pilkada 

5.Ibu Kota Timor Leste

Ibu kota Timor Leste adalah Dili. Daerah ini terletak di Selat Ombai di pantai utara pulau Timor, paling timur dari Kepulauan Sunda Kecil.

Dili adalah pelabuhan utama dan pusat perdagangan untuk Timor Leste.

Pada tahun 1999, ketika wilayah tersebut memperoleh kemerdekaan di bawah pengawasan PBB, Dili ditetapkan sebagai pusat administrasi.

Dili menjadi ibu kota ketika Timor Leste mencapai kedaulatan penuh pada tahun 2002.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler