Donald Trump Tunjuk Kandidat Hakim Agung, Joe Biden: Buat Keputusan Sesuai Hati Nurani

21 September 2020, 15:14 WIB
Kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden. /Reuters/

PR BEKASI - Hakim Agung dari Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) Ruth Bader Ginsburg meninggal pada Jumat, 18 September 2020.

Untuk itu, Donald Trump berjanji untuk mencalonkan seorang wanita sebagai pengganti Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg yang telah wafat.

Dia mengatakan, akan membuat pencalonannya minggu ini, dan menunjuk Hakim Banding Federal Amy Coney Barrett dan Barbara Lagoa sebagai kandidat.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Bantah Kabar Pelajaran Sejarah Akan Dihapus, Sekjen PDIP Beri Apresiasi

"Saya akan mengajukan calon minggu depan, dan dia adalah seorang wanita," kata Donald Trump pada kampanye di Fayetteville, North Carolina pada Sabtu, 19 September 2020.

"Saya pikir itu harus seorang wanita karena saya sebenarnya lebih menyukai wanita daripada pria," ucap Donald Trump menambahkan.

Menanggapi hal tersebut, kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden mendesak Senat Partai Republik untuk tidak memberikan suara pada kandidat mana pun yang dicalonkan Donald Trump ke Mahkamah Agung.

Baca Juga: Detik-detik Gundam Setinggi 18 Meter di Jepang Mulai Bergerak, Dunia Robot Jadi Kenyataan

Terutama saat pemilihan Presiden AS pada November mendatang semakin mendekat.

Dirinya menyebut bahwa hal tersebut adalah rencana saingannya, Presiden Donald Trump, sebagai "latihan kekuatan politik mentah".

Jika penunjukan Donald Trump tersebut disetujui oleh Senat, akan memperkuat mayoritas konservatif 6-3 yang dapat mempengaruhi hukum, dan kehidupan Amerika selama beberapa dekade.

Baca Juga: Cek Fakta: 200 Orang di Apartemen Rusia Meninggal karena Covid-19

"Para pemilih di negara ini harus didengarkan. Merekalah yang diharapkan oleh Konstitusi ini untuk memutuskan siapa yang memiliki kekuasaan untuk membuat pengangkatan ini," kata Joe Biden di Philadelphia pada Minggu, 20 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera.

Joe Biden juga memohon kepada Senat Republik untuk benar-benar mengambil keputusan sesuai hati nurani, dan tidak terpengaruh rencana Donald Trump.

"Saya memohon kepada beberapa Senat Republik, segelintir orang yang benar-benar akan memutuskan apa yang akan terjadi. Silahkan ikuti hati nurani Anda. Jangan memilih untuk mengonfirmasi siapa pun yang dicalonkan dalam situasi yang diciptakan Presiden Donald Trump dan Senator McConnell," kata Joe Biden.

Baca Juga: Banyak PK Koruptor Dikabulkan MA, KPK: Pengurangan Vonis Dapat Memperparah Korupsi di Indonesia

Diketahui, kekosongan posisi Hakim Liberal telah membawa urgensi baru pada masalah sosial seperti hak gay, hak suara, hak agama, hak aborsi, dan hak senjata.

Tak hanya dari Joe Biden, beberapa Senat dari negara bagian AS pun turut menentang rencana Donald Trump tersebut.

Salah satunya Lisa Murkowski, seorang Senator dari Alaska, menjadi orang Republik kedua di majelis yang menentang pemungutan suara untuk calon Hakim Mahkamah Agung sebelum pemungutan suara pada November mendatang dilaksanakan.

Baca Juga: Jakarta Terapkan PSBB Ketat, Dishub: Volume Kendaraan Sepekan Turun hingga 19 Persen

Lalu, Susan Collins, seorang Senator dari Maine, mengatakan bahwa dia tidak akan mendukung penggantian Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg sebelum pemilihan Presiden AS dilaksanakan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler