Donald Trump Kekeh Tuduh Tiongkok sebagai Dalang Penyebaran Covid-19 dalam Sidang ke-75 PBB

23 September 2020, 15:12 WIB
Presiden AS Donald Trump saat menyampaikan pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-75 PBB. /Reuters/

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk meminta pertanggungjawaban Tiongkok karena diduga telah menyebarkan Covid-19 ke seluruh dunia.

Hal tersebut disampaikan oleh Donald Trump dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB pada Selasa, 22 September 2020 kemarin.

Karena ucapannya tersebut, Donald Trump dinilai telah menyalahgunakan platform PBB untuk memprovokasi sejumlah negara guna mengonfrontasi Tiongkok.

Baca Juga: Berangkat secara Ilegal dan Diduga Jadi Korban Eksploitasi di Italia, Empat ABK Berhasil Dipulangkan

Sementara itu, Presiden Tiongkok Xi Jinping memberikan nada damai dalam pidato virtual yang direkam sebelumnya kepada Majelis Umum PBB.

Dalam pidatonya, Xi Jinping menyerukan peningkatan kerja sama untuk menanggulangi pandemi Covid-19, dan menekankan bahwa Tiongkok tidak berniat berperang dengan negara manapun.

Keduanya pun bersaing menguraikan visi misi pada saat hubungan mereka telah jatuh ke level terburuk dalam beberapa dekade, ditambah kondisi pandemi Covid-19 semakin memperburuk sengketa perdagangan dan juga teknologi.

Baca Juga: FBI Ungkap Isi Surat Beracun ke Donald Trump, Pelaku Sudah Tidak Asing Lagi

"Kita harus meminta pertanggungjawaban bangsa yang melepaskan wabah ini ke dunia, yakni Tiongkok," kata Donald Trump, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Rabu, 23 September 2020.

Menurut Donald Trump, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah dikendalikan oleh Pemerintah Tiongkok.

"WHO telah dikendalikan oleh Pemerintah Tiongkok, dan dengan keliru mereka menyatakan bahwa tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia," kata Donald Trump.

Baca Juga: Manusia Pertama di Dunia! Tom Cruise akan Syuting di Luar Angkasa Oktober 2021

"Kemudian mereka dengan keliru mengatakan bahwa orang tanpa gejala tidak akan menyebarkan penyakit. PBB harus meminta pertanggungjawaban Tiongkok atas tindakan mereka," katanya menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut, Donald Trump juga berjanji akan segera mendistribusikan vaksin Covid-19, dengan tekad akan segera mengakhiri pandemi.

"Kami akan mengalahkan virus, dan kami akan mengakhiri pandemi," ujar Donald Trump.

Baca Juga: Sebabkan Kematian Banyak Penduduk Dunia, 3 Wabah Ini Pengaruhi Perubahan Peradaban Manusia

Sementara itu, Duta Besar Tiongkok untuk PBB Zhang Jun mengatakan dengan tegas bahwa pihaknya menolak tuduhan tak berdasar yang dilontarkan Donald Trump kepada Tiongkok.

Presiden Xi Jinping juga turut menyindir pidato Donald Trump dengan mengatakan saat ini yang dibutuhkan dunia dalam melawan pandemi Covid-19 adalah meningkatkan solidaritas dan melaluinya bersama-sama.

"Kita harus mengikuti panduan sains, memberikan dukungan penuh pada WHO, bukannya mempolitisasi masalah atau stigmatisasi," kata Xi Jinping.

Baca Juga: Megawati Turun Gunung Jadi Jurkam Gibran-Teguh, Pengamat: PDIP Lagi Panik Harga Dirinya Akan Hancur

Xi Jinping menilai tidak boleh ada negara yang berhak mendominasi dalam urusan global.

"Tidak ada negara yang berhak mendominasi urusan global, mengontrol nasib orang lain, atau menyimpan keuntungan dalam pembangunan untuk dirinya sendiri," ujar Xi Jinping.

WHO juga dengan tegas membantah tuduhan Donald Trump padanya.

Baca Juga: Jadi Kota Penyebar Wabah Covid-19, Kini Anak Muda Wuhan Mulai Padati Klub-klub Malam

"Tidak ada pemerintah yang mengontrol kami," kata Direktur Komunikasi WHO Gabby Stern.

"Pada 14 Januari pimpinan teknis #Covid-19 kami mengatakan kepada media tentang potensi penularan dari manusia ke manusia. Sejak Februari, para ahli kami telah secara terbuka membahas penularan oleh orang-orang tanpa gejala atau sebelum gejala," tulis Gabby Stern di Twitter.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengatakan kepada PBB bahwa WHO harus diperkuat untuk mengoordinasikan tanggapan global terhadap pandemi, dan mengusulkan konferensi tingkat tinggi tentang kerja sama vaksin.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler