Kim Jong Un Kirim Surat Permintaan Maaf kepada Moon Jae In karena Ini

25 September 2020, 16:09 WIB
Presiden Korea Utara, Kim Jong-Un. /NY Post

PR BEKASI – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Korea Selatan atas pembunuhan terhadap warga Korea Selatan oleh militer Korea Utara pada awal minggu ini.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Yonhap News Agency, hal tersebut diumumkan oleh Direktur Keamanan Nasional Suh Hoon di Cheong Wa Dae pada Jumat, 25 September 2020.

Dalam surat resmi yang dikirimkan ke Korea Selatan, Korea Utara menyampaikan pesan bahwa Kim Jong Un merasa sangat menyesal karena telah sangat mengecewakan presiden Moon Jae In dan warga Korea Selatan lainnya.

Baca Juga: Bukan hanya Pesisir Selatan jawa, Tsunami juga Berpotensi Melanda Wilayah Berikut

Kim Jong Un meminta maaf mengenai kejadian yang tidak menyenangkan di perairannya, alih-alih membantu mereka di tengah penderitaan dari virus corona.

Pihak Korea Utara memberi tahu Korea Selatan mengenai hasil penyelidikan atas apa yang terjadi, dalam pemberitahuan yang dikirim oleh United Front Department (UFD), sebuah organ partai pekerja yang menangani hubungan antar-Korea.

Para pejabat di Korea Selatan mengatakan bahwa sangat tidak biasa bagi seorang pemimpin Korea Utara untuk meminta maaf secara resmi kepada Korea Selatan.

Baca Juga: Israel: Kami Tidak Akan Pernah Mengizinkan Negara Palestina Berdiri Merdeka di Jantung Tanah Israel

Pihak Korea Utara mengungkapkan bahwa pria ‘tak dikenal’ tersebut menyebrangi perbatasan barat tanpa izin, dan tidak menanggapi dengan tulus pemeriksaan keamanan secara lisan di atas sebuah bahan mengambang yang berjarak sekitar 80 meter.

Mendekati bahan tersebut, pasukan Korea Utara menembak sebanyak 2 kali, dan pria tersebut terlihat berusaha melarikan diri.

Menurut catatan pihak Korea Utara, mereka kemudian menembakkan lebih dari 10 tembakan di jarak 40 hingga 50 meter di bawah aturan yang berkaitan dengan keamanan maritim.

Baca Juga: Pria Ini Pura-pura Positif Covid-19 dan Bunuh Diri, Agar Bisa Kabur dengan Selingkuhannya

Korea Utara mengklaim bahwa setelah penembakan tersebut, mereka mencari bahan mengambang itu, tetapi hanya menemukan banyak darah, dan bukan tubuhnya.

Mereka pun membakar bahan mengambang tersebut sesuai dengan pedoman darurat negara untuk pencegahan Covid-19.

Pihak Korea Utara juga mengatakan bahwa Kim Jong Un selaku pemimpin mereka berpikir 'apa yang seharusnya tidak terjadi, telah terjadi' dan memerintahkan pasukan untuk membangun sistem guna merekam seluruh proses aktivitas keamanan perbatasan maritim.

Baca Juga: Beri Tanggapan Soal Ucapan Gatot Nurmantyo, Arief Poyuono: PKI Isu Basi

Sehingga tidak memicu ‘kesalahan kecil atau kesalahpahaman besar’ selama tindakan keras tersebut.

Kim Jong Un berulang kali menekankan perlunya mengambil langkah-langkah yang diperlukan, untuk mencegah kasus yang ‘disesalkan’ seperti itu terulang. Sehingga hubungan kepercayaan dan kehormatan antar-Korea tidak akan hancur.

Pihak Korea Utara juga menyatakan penyesalan atas pengumuman militer Korea Selatan secara sepihak mengenai insiden pada hari sebelumnya.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Virus Corona yang Telah Bermutasi Dapat Lewati Masker dan Bertahan Meski Cuci Tangan

Gabungan Kepala Staf Korea Selatan mengatakan bahwa hari sebelumnya, Korea Utara telah membakar jasad tersebut.

Sementara itu, anggota parlemen Suh menambahkan bahwa Presiden Moon Jae In dan Pemimpin Kim Jong Un baru saja bertukar surat pribadi.

Dalam korespondensi mereka, keduanya mengharapkan pemulihan hubungan Seoul-Pyongyang dengan mengatasi kesulitan yang berkelanjutan dari wabah virus corona.

Baca Juga: Demi Promosikan Produknya, Perusahaan Ini Rela Gandeng NASA Agar Bisa Difoto di Luar Angkasa

Sedangkan mengenai insiden penembakan, Suh menyatakan bahwa guna memenuhi harapan masyarakat, pemerintah akan melihat hubungan antar-Korea sekali lagi, dan berupaya keras membangun keamanan semenanjung Korea serta hubungan bilateral.

Menteri Unifikasi Lee In Young, seorang perwakilan Seoul di Pyongyang, juga menyatakan bahwa permintaan maaf pemimpin Korea Utara kepada Korea Selatan tersebut merupakan hal yang ‘sangat luar biasa’.

"Setahu saya, belum pernah terjadi sebelumnya bagi pihak Korea Utara untuk mengeluarkan posisi (pemimpinnya) dengan cepat menggunakan ungkapan ‘maaf’ sebanyak dua kali," tuturnya.

Baca Juga: Pemerintah Tiongkok Larang Muslim Uighur Salat di Masjid Kecuali yang Berusia 65 Tahun ke Atas

Mengenai surat permintaan maaf yang disampaikan oleh Kim Jong Un, dia menyatakan harapan untuk kesejahteraan semua warga Korea Selatan yang berjuang mengatasi kesulitan dari Covid-19 dan kerusakan akibat topan yang terjadi baru-baru ini.

"Saya memohon maaf kepada Presiden Moon Jae In dan rekan-rekan sebangsa di Korea Selatan atas insiden tidak menyenangkan yang terjadi di perairan kami," tuturnya dalam surat tersebut.

"Saya sekali lagi sangat berharap bahwa kesehatan dan kebahagiaan yang berharga dari rekan-rekan sebangsa Selatan akan terjaga. Saya sangat berharap untuk kesejahteraan semua orang." ungkap Kim Jong Un masih melalui suratnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Yonhap News Agency

Tags

Terkini

Terpopuler