Sri Lanka Tendang Balik Kontainer Sampah Ilegal ke Inggris

28 September 2020, 07:20 WIB
Ilustrasi tumpukan sampah. /PIXABAY/

PR BEKASI - Pemerintah Sri Lanka mengirim kembali puluhan kontainer berisi sampah ke Inggris.

Negara dengan ibu kota Kolombo itu mengatakan, pembuangan kontainer sampah ke wilayahnya tersebut telah melanggar hukum internasional yang mengatur pengiriman bahan berbahaya.

21 kontainer - yang menampung hingga 260 ton sampah - pertama kali tiba dengan kapal di pelabuhan utama Kolombo antara September 2017 dan Maret 2018.

Baca Juga: UMK Dihilangkan, Elen Setiadi: Pemerintah Hanya Bisa Sepakat dengan 2 Ketentuan Upah

Pihak Bea Cukai Sri Lanka mengatakan, kontainer-kontainer itu telah dikirim kembali ke Inggris pada Sabtu, 26 September 2020.

Disebutkan, kontainer sampah itu selain berisi kasur bekas, karpet, dan permadani, tetapi juga terdapat limbah rumah sakit.

"Pengirim (Inggris) telah setuju untuk mengambil kembali 21 kontainer ini," kata juru bicara Bea Cukai, Sunil Jayaratne, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian, Senin, 28 September 2020.

Baca Juga: Waspada, Lempeng Sunda Tunjukkan Pergerakan, LIPI: Jalur Ini Bisa Hasilkan Gempa dan Tsunami Raksasa

"Kami sedang mengupayakan untuk mendapat kompensasi dari mereka yang bertanggung jawab untuk memasukkan peti kemas ke negara itu," katanya melanjutkan.

Pihak Bea Cukai tidak mengungkapkan jenis limbah rumah sakit secara spesifik, tetapi kontainer yang diimpor secara ilegal sebelumnya ditemukan kain, perban, dan bagian tubuh dari kamar mayat, menurut pejabat.

242 peti kemas lain dari Inggris, yang menurut pemerintah membawa sampah ilegal yang melanggar hukum internasional, tetap ditinggalkan di pelabuhan yang sama dan di zona perdagangan bebas di luar ibu kota.

Baca Juga: Gelar Rapat di Hari Libur, Buruh Pergoki Baleg DPR Bahas RUU Ciptaker di Hotel

Pemerintah Sri Lanka saat ini sedang melakukan tindakan hukum terhadap pengirim untuk mengeluarkan 242 kontainer dari negara tersebut.

Investigasi Sri Lanka tahun lalu terhadap hampir 3.000 ton limbah berbahaya yang diimpor secara ilegal menemukan bahwa importir telah mengirimkan kembali sekitar 180 ton ke India dan Dubai pada 2017 dan 2018.

Beberapa negara Asia, yang muak menjadi tempat pembuangan sampah dunia yang kaya, dalam dua tahun terakhir telah mengembalikan banyak kontainer sampah dari pantai asing.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler